Wednesday, October 3, 2012

Slow Motion


Serasa agak berbeda, ingin rasanya kembali dimana masih menjadi orang yang tak taahu apa apa. Bercanda.. seorang arma begitumenikmati hari demi hari kok. Ritmenya selalu mengesankan untuk di ceritakan dengan ibu di akhir pekan sampai sehari hari di sms dan telepon ria.

Namun malam ini, ketika semuanya tengah di sebukkan dengan kesibukan masing-masing mulai dari tugas, tabel, nonton film, video korea sampai apapun yang mereka ceritakan di kamar paling pojok. Tak berberbeda dari mereka yang mencoba sejenak melepaskan penat atas apa yang tengah menghimpit mungkin.

Ketika ruang untuk sendirian menjadi semakin sedikit. Ketika target baca bukan hanya sekedar menurun bahkan sangat merosot tajam. Ketika langkah ke manapun jadi hendak di pertegas dan butuh alasan satu dua dan tiga. Ada hal yang mulai ku hilangkan nampaknya.

Serasa hidup ini begitu cepat. Dan seorang arma kini kangen pada gerak slow motion yang ku hampiri beberapa pekan yang lalu. Ketika jogja masih di dekat sekali. Ketika pagi di rumah dan menjadi seorang anak dan kakak di rumah.

Pagi di rumah yang mulai berisik karena penghuninya yang dinamis dan serba ada ada saja. berpikir mau masak apa dan kemana. Mau baca buku apa di perpustakaan. Mau buat apa untuk murid-muridnya ibu. Mau berbagi apa dengan adik adik di perpustakaan. Mau ngapain untuk tulisan selanjutnya. Mau moto apa ya di event berikutnya.

Ketika kegiatan, kegiatan dan kegiatan beruntut tak henti. Ada beberapa orang yang dengan seenaknya pergi dan menonaktifkan no nya. Aku mengerti sekarang. Mungkin itu yang aku lakukan nanti. Sesekali kabur dari semua ini adalah langkah agar satu yang penting. Aku tak bosan dan kehilangan cinta untuk melakukan semua ini.

Sejujurnya aku bukan boneka yang iya dan tidak se-enaknya. Oleh karena ini itu aku mengubah beberapa pemikiran bahwa apa yang ku tuju sekarang dan lebih penting utnuk memberi prioritas lebih dulu.

Semoga ada waktu untukku sendirian sebentar. Walau dalam lail-ku tak tersingkir apapun. Walau dalam lail-ku dan seluruh nafas hanya DIA pemiliknya. Namun kali ini aku benar benar inginwaktu yang lebih real dna kongkrit saja. semoga aku menemukannya. Walau entah kapan nanti.

No comments:

Post a Comment