Monday, April 2, 2012

Deru Degup Debu Debat Dagelan


Selamat malam Indonesia,
Masihkah terasa Deru kereta Rabu malam kemarin? Masihkah terasa senyuman ibu kota lewat kerlip lampu ibu kota bukan hanya pada gelapnya yang gulita. Namun apakah masih ingat Degup jantung ketika suara peluru itu nampak begitu berbeda jika di dengar sendiri bukan lewat film action apalagi korea yang jam 4 sore.
Namun Indonesia , kami masih cinta. Cinta yang begitu membuat kami rela melakukan apa saja untuk melakukan apa saja untuk orang yang kita sayangi. Cinta yang akan melakukan apa saja untuk membahagiakan orang yang kita cintai. Cinta itu yang terlampir untukmu Rakyat Indonesia.
Debu yang masih terasa hingga di dada bukan jadi soal jika sudah cinta. Teriakan itu tak mengapa jika sudah cinta. Hingga panas terpanggang pun juga tak apa jika itu yang namanya cinta.
Namun kami yang kini tak ingin berlalu masih ingin tau lebih banyak. Apa yang ada di pikiran kita adalah hal yang akan kita lakukan. Itulah mengapa kita kadang berkata apa yang seharusnya kita katakan walau sesungguhnya kita tak ingin mengatakannya. Namanya juga cinta.
Indonesia, semalam ini aku masih tau bahwa wakil kami tengah berDebat bahkan cenderung menggelikan.
Mereka yang sebenarnya ingin membela rakyatnya tak bisa bicara apapun karena telah terkondisikan keadaan, partai hingga koalisi mungkin. Mereka yang sudah di pilih rakyat hanya bisar bernyanyi nyanyian setuju disana. namun sejujurnya hanya Tuhan yang tau.
Namun dalam gulita aku masih berharap Indonesia..
Hari depan ada hal yang lebih indah dari hari ini yang siap kita lakukan untuk mencoba dan mencoba menjadi pribadi yang lebih bersyukur dan berpikir lebih baik dari ini, karena aku tak sebanding dengan apa yang aku harapkan. Proses itu masih panjang. Proses itu masih harus terus berjalan. 
Selamat Pagi Indonesia.. semoga Tuhan memaafkan Dagelan mereka yang ada di gedung yang di bangun milyaran, kursi yang dibelikan rakyat, mic yang di belikan rakyat. Snak yang dibalikan rakyat, pulpen yang dibelikan rakyat, raga yang dipilih rakyat, baju yang di belikan rakyat dengan tetes keringat dan darah perjuangan dahulu.
“dini hari bis malam , menuju kota perantauan”
Cintaku untuk Indonesia.
31 maret 2012
02.02 pagi 

No comments:

Post a Comment