Tuesday, January 21, 2014

genangan air hujan



Sebenarnya, ingin sejenak menyapamu kawan. Setidaknya ada kabar dariku kan?
Tak seutuhnya aku meninggalkanmu.
Memang kini dunia nyata begitu ramai. Bukan yang dulu tak ramai.
Namun kini demikian lebih ku perhatikan dari biasanya. Setidaknya itu yang ingin ku tuliskan.

Biarkan aku menyapamu untuk kali ini.
Bagaimana kabarmu? Sudah berbaikankah dengan keadaan?
Belum? Ah.. jangan terlampau di pikirkan apa yang dulu ku biacarakan.
Cukup kita saja yang mengerti arti sebuah senyuman.
Hehe.. aku bercanda.

Sudah makan? Alhamdulillah ..kalo sedang berpuasa.
Kini begitu rajin dirimu sejak ku tinggalkan ya?
Hehehe…

Eh.. dari suaramu terdengar tak baik.
Sudah ku katakana, jangan paksakan diri untuk hujan-hujanan.
Biar aku saja yang hujan-hujanan. Tak usahlah kau ikut-ikutan.

Baik. Langsung ke topik utama ya. Aku hanya ingin berkata satu hal dari jutaan yang ingin ku sampaikan.
Jangan tersenyum dulu.
Belum aku bicara. Memang aku tak bicara, karna di depanmu aku tak bisa bicar seperti ini.

Haduhh..
Kau mulai lagi. Lihat bajumu. Sudah ku katakana untuk tak memakai baju itu lagi bukan?
Baju setipis itu kau pakai hingga 2 hari ini.
Ku tebak, itu pasti juga kena gerimis kemarin sore.
Tak habis pikir aku padamu.

Sekarang dengarkan..
Maksudku, baca baik-baik..
Aku hanya ingin katakan..
Aku….

(genangan air hujan)

No comments:

Post a Comment