Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) merupakan pilar utama sistem pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk semua jurusan, kesempatan belajar langsung di dunia kerja lagsung ini akan menghadirkan momen yang tak ternilai. Bagi jurusan pemasaran, praktik bekerja langsung di dunia industri baik itu bisnis ritel maupun digital memberikan pengalaman kerja langsung yang akan mengasah dan melengkapi pembelajaran yang selama ini di laksanan di sekolah. Peserta didik merasakan secara langsung degup jantung bertemu pelanggan, menata produk di rak-rak toko hingga menjalankan promosi secara langsung maupun digital. Kegiatan yang berlangsung 3 bulan hingga 6 bulan di era kurikulum Merdeka itu bukan hanya berhenti ketika PKL berlangsung namun kegiatan berikutnyalah yang membuat kegiatan tersebut lebih bermakna. Sering kali kita menganggap momen hanya berlangsung ketika kegiatan itu berlangsung namun faktanya, kegiatan berhenti, merenung dan menganalisa pengalaman yang telah terjadi adalah hal yang tidak kalah penting sehingga kegiatan pembelajaran yang berlangsung di dunia kerja dapat di pahami dan dimaknai secara mendalam.
Peran refleksi menjadi penting
sehingga terdapat jembatan antara pengalaman mentah di lapangan menjadi
pemahaman yang terstruktur dan bermakna. Salah satu metode refleksi paling
efektif yang telah di laksanakan di SMK Negeri 1 Slawi adalah dengan melaksanakan
presentasi Pasca-PKL, dimana peserta didik tidak hanya melaporkan kegiatan PKL
dalam bentuk tulisan dalam laporan namun juga mempertanggung jawabkan
pengalamannya di hadapan guru dan rekan belajar yang lain. Lebih dari sekedar
menyampaikan kegiatan apa saja yang dilaksanakan di tempat PKL, namun siswa
juga menyampaikan refleksi yaitu mengapa kegiatan itu dilakukan? Apa tantagan
yang di hadapi? Apakah hal tersebut pernah di pelajari di sekolah? bagaimana
mengatasi tantangan tersebut dan tindakan mencegahannya ?
Presentasi Pasca PKL bukan hanya
sekedar formalitas untuk mendapat nilai. Kegiatan tersebut merupakan panggung
pembelajaran aktif sehingga siswa dapat menyampaikan hasil refleksinya yang
dialami sehingga walaupun terdapat beberapa orang di tempat dunia industri bisa
jadi yang di sampaikan berbeda karena berdasarkan pengalaman pribadi peserta
didik. Hal tersebut mengasah daya analisis siswa sehingga siswa lebih kritis
dalam menyaring pengalaman, mampu mengaitkan pembelajaran di sekolah dengan
praktik yang dilaksankaan di dunia industri serta membangun kepercayaan diri
dan keterampilan komunikasi.
Pada akhirnya, pengalaman yang
beragam dan di sampaikan dalam forum presentasi Pasca PKL ini dapat menjadi
wawasan yang lebih luas baik untuk siswa maupun untuk guru. Peran guru sebagai
fasilitator dalam pembelajaran dapat mengarahkan peserta didik ketika
menyampaikan pengalamannya serta menjadi bahan refleksi apakah kegiatan
pembelajaran di sekolah sudah sesuai dengan kebutuhan dunia industri atau perlu
di sempurnakan. Leih jauh menanamkan pola pikir pembelajar seumur hidup
(lifelong learner) juga tidak kalah penting. Baik itu di sunia pemasaran yang
terus berubah, sehingga kemampuan belajar dari pengalaman adalah asset yang
berharga untuk menempa tenaga pemasaran yang tanggung baik bisnis retail maupun
digital.
Dengan membiasakan siswa untuk
merefleksikan apa yang mereka kerjakan, kita tidak hanya membekali mereka
dengan kompetensi teknis untuk hari ini, namun juga kemampuan beradaptasi,
berinovasi dan terus belajar untuk karier mereka di masa depan. Jadi Presentasi
Pasca PKL, bukan akhur sebuah tugas, namun momen dimana pengalaman di bah
menjadi pembelajaran dan peserta didik mampu memahami pembelajaran yang
mendalam serta bermakna.

No comments:
Post a Comment