Tuesday, August 19, 2014

Elegi Akhir Ramadhan..



Sekali lagi ada yang menggenang di sudut mata. 

Tepat di mata yang selama ini nampak berbinar dan bercahaya. Namun kali ini padam. Tumpah ruah berurai sendu. Yang nampaknya tak akan kunjung padam dalam sebentar. Karena ini tentang rasa.

Rasa sedih di tinggal bulan ini. 

Mungkin terasa berbeda. Sangat malah. Tepat di bulan ini ku mulai dan ku akhiri dengan perbedaan besar dengan tahun-tahun yang lalu. 

Berbagai cerita tertuang dalam sudutnya. Tak terpikir bahkan terbias seperti biasa. Namun fakta berkata lain, bingkai cerita berkisah lain. 

Tahun ini adalah tahun pertamaku menjadi seorang istri. Ramadhan pertama ketika mempersiapkan diri kehadiran si kecil. Entah bidadari atau pangeran yang kelak mendampingku di kala menuju usia senja. Namun itu tak jadi soal, aku telah jatuh cinta padanya bahkan sebelum ia dilahirkan. 

Tahun yang serba- pertama untukku ini 

bagaikan lembaran demi lembaran ilmu yang tak mampu ku uraikan sesaat. Pasti berpuluh paragraph dan beribu kosa kata bahkan berjuta makna yang akan ku sampaikan. Namun ku pastikan tak akan seluas samudra syukur yang ku haturkan pada Allah atas karuniaNYA yang tiada henti untuk kami. Hamba yang ingin kian mendekat walau senantiasa khilaf dan lupa. 
 
Di akhir ramadhan ini, aku menangis lagi. Bukan oleh apa dan mengapa. Bukan karena siapa dan dimana, bukan karena alasan atau praduga. 

Namun…

Karena..

No comments:

Post a Comment