Friday, September 20, 2013

Seruni Part 12

Sekali lagi ku tatap wajahnya. Namun tak ku temukan ceria seperti biasanya. Kaca mata yang biasanya di sandarkannya tepat di depan mata pun tiada. Beberapa hari ini di tergeletak di meja bersama pen yang biasanya menemaninya beraktifitas. Dan dia? Kini terbaring di tempat tidur dengan berselimut dengan tenangnya.

“abang tak apa-apa, jangan berlebihan.. Cuma panas biasa.. nanti juga turun sendiri ketika di bawa beraktifitas” ujarnya sebari tersenyum lalu menyisipkan kecup di keningku ketika aku mencium tangannya. kemudian dia berlalu, membawa materi pembelajaran yang di siapkannya semalam suntuk.

Dari pintu ku lihat punggung itu menjauh. Persis seperti beberapa waktu yang lalu ketika pertama kali dia kerumah. Di sampingku tercantum doa berselimut ketulusan agar Allah memberikan kesehatan baginya. Senyuman dan kesabaran yang tiada batas untuk menghadapi dunia menghadapiku. Hingga akhirnya dia menghilang di ujung jalan bersama motor kesayangannya sedari kuliah.


Dan itu adalah kejadian yang terjadi 3 hari yang lalu. Kini orang yang paling membuatku khawatir setiap waktu itu makin membuatku tak bisa meninggalkannya barang sekejap saja. Anggapannya sehat terlampau luas melebihi definisi orang biasa. Dia benar-benar keras kepala L

No comments:

Post a Comment