Langit kelabu menggantung berat di atas kepala, membawa rasa sepi dan ketidakpastian yang perlahan meresap ke dalam jiwa. Awan mendung menutupi matahari, memancarkan nuansa suram yang membuat segalanya tampak lebih tenang, namun penuh dengan kesedihan yang tak terlihat. Di bawah langit yang kelabu itu, perasaan campur aduk datang tanpa bisa dihindari—antara harapan yang ingin tetap tinggal dan menanti hujan, dan rasa takut akan badai yang mungkin datang. Seperti langit yang penuh dengan rahasia, kita sering kali merasa bahwa hidup ini penuh dengan teka-teki yang sulit untuk dipahami. Namun, dalam keheningan itu, ada keinginan untuk tetap bertahan, menunggu hujan yang mungkin datang membawa perubahan.
Arma Setyo Nugrahani - Pemasaran - Kurikulum Baru - Kurikulum Deep Learning
Namun, saat melihat sekeliling, ada sebuah ketenangan yang lebih menggoda—sebuah tempat berteduh yang nampak jauh lebih menawan. Tempat itu memberikan perlindungan dari hujan yang tak tahu kapan akan turun, dan memberi rasa aman dari ketidakpastian yang ada di luar. Meski niat awalnya adalah untuk tetap di luar, menunggu hujan, tapi kenyataan bahwa tempat berteduh menawarkan kenyamanan yang lebih membuatnya berpikir dua kali. Terkadang, kita merasa ingin terus menunggu sesuatu yang tidak pasti, berharap bahwa hujan akan datang untuk memberikan kedamaian, namun kenyamanan yang lebih nyata sering kali datang dengan bersembunyi dari apa yang kita takuti.
Di balik godaan untuk berteduh, ada perasaan bahwa kita sedang melarikan diri dari sesuatu yang harus dihadapi. Memandang langit yang kelabu seakan mengingatkan kita tentang perjalanan yang belum selesai, tentang harapan yang tak kunjung datang, dan tentang ketidakpastian yang terus menggantung. Namun, berteduh memberikan kenyamanan sesaat yang sering kali sulit untuk ditinggalkan. Keputusan untuk tetap tinggal menanti hujan atau memilih untuk berlindung di bawah atap yang aman adalah gambaran dari dilema dalam hidup kita—antara berani menghadapi risiko atau memilih jalan yang lebih mudah dan aman.
Arma Setyo Nugrahani - Pemasaran - Kurikulum Baru - Kurikulum Deep Learning
Namun, pada akhirnya, keputusan untuk tetap menunggu hujan atau berteduh di tempat yang lebih menawan bukanlah keputusan yang mudah. Kadang-kadang, kita harus belajar untuk berdamai dengan ketidakpastian, untuk menerima bahwa hujan tak selalu datang seperti yang kita harapkan. Ada kalanya, kita harus berhenti menunggu dan mulai bergerak, meskipun langit masih kelabu dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Hujan memang memberikan kehidupan, namun berteduh juga bisa menjadi tempat untuk menenangkan diri dan menyusun kembali langkah kita.
Arma Setyo Nugrahani - Pemasaran - Kurikulum Baru - Kurikulum Deep Learning
Dengan segala keraguan dan pilihan yang ada, kita tetap harus melangkah maju, tidak terjebak dalam menunggu yang tak pasti. Hujan mungkin akan datang, atau mungkin tidak, namun hidup tetap berjalan. Langit kelabu dan tempat berteduh hanyalah bagian dari perjalanan yang lebih besar, mengajarkan kita bahwa kadang-kadang kita harus memilih untuk tetap menunggu, namun di waktu lain, kita harus memilih untuk berteduh sementara, merencanakan langkah-langkah berikutnya. Hujan atau berteduh, keduanya menawarkan sesuatu yang berharga—keputusan kita adalah yang akan menentukan seberapa besar kita belajar dari setiap momen yang datang.
Arma Setyo Nugrahani - Pemasaran - Kurikulum Baru - Kurikulum Deep Learning
No comments:
Post a Comment