Tuesday, November 13, 2012

‘ITU ?’


Tak pernah terpikir untuk berbincang ini untuk beberapa periode ini. karena memang belum terlampir untuk terlalu memikirkannya. 

Masih sangat muda. Namun entah mengapa, rasanya tak lama lagi.
Aneh yang begitu meraja ketika ada seseorang yang baru masuk di kehidupanku begitu lugas untuk berbincang dengan ini. bukan tidak boleh, hanya saja mungkin sudah terbiasa untuknya melewati berbagai hal dalam kehidupan yang tak pernah ku temukan sehingga berbincang tentang ‘itu’ pun begitu renyah untuk di buatnya bercanda dan kemudian tawa melepas lelah hari.

Namun aku tak pernah berkata bahwa ‘itu’ begitu nampak sebagai canda akhir pekan ketika aku memandang kedepan dan melihat bahwasannya aku bukan anak kemarin sore yang kemana-mana masih bersama ibu dan masih di antar bapak untuk sekedar meminta ijin observasi. Namun lebih jauh bukankah ‘itu’ adalah hal yang cukup penting untuk di bicarakan secara matang dan terencana. 

Hanya satu inginku dari dulu, bahwa ketika menemukan seseorang untuk pertama dan terakhir itu bukan hanya tentang sekedar berjalan saja. hingga jika kelak menenukan rasa itu hadir dan menghias itu hanya ku anggap sebagai selingan yang nampak menawan untuk di  lihat namun belum terlalu halal untuk di nikmati secara seksama. 

Hingga aku tak terbiasa untuk berbicara tentang mimpiku pada orang lain. Mungkin sama halnya dengan mereka yang terlebih dahulu untuk menjalani proses ini, hanya saja kini aku tengah melaluinya.

Satu hal yang begitu mengesankanuntukku. Bukan untuk apa dan mengapa. Hanya saja ada yang kupinta untuk menerima dan meiklaskan apapun itu. Setidaknya untuk saat ini agar tak terlampau dekat. 

Karena kelak aku dan dia tahu. Kami punya seumur hidup untuk mulai menerima, memahami dan meiklaskan seumur hidup kita.. kelak..

Karena tak setiap dari kita tahu apa yang terjadi nanti maka mari berkisah tentang ‘itu’ yang biasa ku sebutkan untuk menghindari kata nikah.


No comments:

Post a Comment