SERUNI (part 3)
Lorong
itu mrnjanjikan sesuatu. Bukan harta berharga bukan pula emas permata. Namun
lebih dari itu. Lorong itu memberikan kesan tak terlupakan tentang sesuatu yang
tak ingin dilupakan. Tentang kenangan dan keluarga.
Sekali
lagi, air mata seruni jatuh di pipinya. Seakan tak ingin menerima kenyataan
bahwa segalanya telah berlalu dan berakhir begitu saja. belum ada sehari ayah
tercintanya pergi meninggalkannya. Meninggalkan sepi yang berkepanjangan
sepanjang hidupnya. Seruni terduduk di lantai. Seakan ingin mengembalikan hari.
Dan menhindari hari ini. namun tiba tiba semua tergulir kembali.
“seruni” ucap seseorang setengah baya sambil
kemudian memeluk Seruni.
Seruni
menatap nanar ibunya. Ada kata yang tak terucapkan dari sorot mata itu. Hanya
saja tetes air mata itu menghadirkan segala makna yang membuat kata tak lagi
berguna.
“ayah
akan lebih tenang ketika kita mengiklaskannya,sayang” ucap ibunya yang kemudian
memeluk seruni lebih erat.
Semua
begitu cepat. Rasanya baru kemarin pertengkaran hebat tentang calon suami
seruni terasa hampir membuatnya meledak karena begitu kokoh tak ingin di
jodohkan. Namun saat ini, jika bisa mengulang waktu. Andaikan saja andaikan
saja andaikan saja ayahnya mau mendengar. Ia akan katakan ‘iya’ untuk apapun
pinta ayahnya.
“iya
bu..” kata seruni kemudian..
Seruni
mengubah arah duduknya dan menghadap ke ibunya.
“iya..
seruni akan menikahi mas ilham yang sudah dipilihkan bapak” ucanya kemudian.
Ibunya
kemudian memeluknya. Serasa ucapan seruni akan sebuah anugrah yang di tunggu.
Dalam
pelukan ibunya. Kini seruni ikut meneteskan air mata. Namun entah apa yang di
rasakannya. Mimpinya , inginnya. Semua terasa begitu hambar untuk saat ini dan
kini. Hanya ada sebuah langkah yang begitu harus di terimanya.
Dan
air mata itu entah apa artinya. Ia menangis kemudian. Membiarkan hatinya
berkecamuk sendiri. Seakan ingin membiarkan rasa kagumnya pada seseorang pergi
bersama tetes air mata. Rasa kagumnya pda seseorang yang menghadiahkan sebuah
janji yang ditunggunya sejak 6 tahun yang lalu.
dek armaaaa.. :D kapan ini dijadiin noveel? bagus baeud....
ReplyDeletekapan ya kapan kapan ya.. Insya Allah , teh aliq.. mohon doanya ada jalan yang indah :) aamiin :)
ReplyDelete