Seruni II
“Seruni
.. !”
Teriakan
itu tiba tiba terdengar sesaat setelah terdengar suara jatuh dari ujung taman.
namun bukan tawa yang terdengar dari arah itu malah gelak tawa disertai senyum
sumringah khas anak anak. Bundanya tersenyum. itu melihat penampakan menarik
anaknya yang tengah riang bermain dengan 3 kupu kupu yang mengelilinya.
....
Kejadian
itu berlangsung beberapa tahun yang lalu. Ketika anak kecil bernama Seruni itu
tengah beranjak balita. Namun kini langkah lincahnya tengah mengarungi banyak
waktu dan kejadian. Langkah penuh semangatnya memberikan warna baru yang
membuat siapapun yang berada di sebelahnya merasa nyaman. Dan cerita tali ini
do torehkannya dengan begitu manis.
“nama
saya seruni”
Ucapnya
beberapa kali di sepan kaca sebari kemudian menempatkan jilbabnya keposisi yang
benar. Begitu asiknya bermain kata dengan pikirannya sendiri. Seruni tak
menyadari ketika bundanya beranjak masuk ke kamar dan duduk di kasur sebari
mengamati anak gadisnya yang mulai beranjak dewasa itu.
“ummi...”
panggil seruni sekejab setelah sadar bahwa dia di perhatikan.
“apa
sayang?” kata bundanya sebari memeluk gadis kecilnya.
“ummi
tau hari ini akan ada acara apa?” tanya seruni antusias.
Bundanya
menggelengkan kepala tak ingin mengecewakan anak gadisnya walaupun gurunya
telah sedari seminggu yang lalu sudah memberi tahukan bahwa seruni akan
mengikuti lomba baca puisi antar sekolah.
“hari
ini seruni akan maju ke lomba baca puisi,ummi” jawab seruni sambil memeluk
umminya.
“wah..
anak ummi benar benar luar biasa ya” ucap bundanya dengan sesekali mengusap
kepala seruni.
Namun
sekejab bayangan bundanya terbayang kejadian masa lalu. Jelas terlintas
bagaimana terbatanya kata yang tak terucap oleh kata dari bundanya namun begitu
membekas. Tepat kejadian ketika bunda hampir kehilangan gadis kecilnya. Nafas
bundanya nampak berbeda dalam beberappa detik kemudian.
Comments
Post a Comment