KEPUTUSAN UNTUK BAHAGIA
Hal yang tak pernah
ku sangka hingga saat ini adalah kembali menjadi arma yang dulu tersenyum bebas
tanpa harapan membumbung maupun tikaman-tikaman kemunafikan yang tertera dalam
setiap ucapan.
Bukan berarti selama ini
adalah sebuah kemunafikan hanya tak mau menjadi seperti itu. And let’s join
with me to pround about it.
Beberapa waktu yang
lalu aku berkujung ke banyak tempat. Menikmati setiap alunan simbol kehidupan
yang sekiranya menjadi perbincangan hangat di tepian kehidupan dengan teh
hangat. Setidaknya tabungan cerita untuk masa tuaku kelak.
Berjalan di tepi
pantai ketika bersama teman2 BEMKM UNNES beberapa waktu yang lalu itu
menambahkan sebuah kepemilikan perumpamaan pergalauan hati yang berbeda.
Bukan tentang masalah
aku atau permasalahan kehidupan tentang percintaan. Hallooo.. aku bukan anak
sma yang hanya berpikir kehidupan ini soal cinta doang. Namun lebih dari itu.
Aku berpikir lebih keras untuk membaca realita lebih simple dan lebih
membahagiakan dalam diriku sendiri. I want to move on about my life .. satu2
nya hal yang perlu aku perjuangkan adalah kebagiaan orang tua dan diriku dulu..
itu penting.. itu yang kadang terlupa..
bukan.
Selama ini coba aku lupakan
namun aku bukan dan tidak bisa jadi anak perempuan munafik yang menyepelekan
ibu yang sendirian di rumah lagi tanpaku di akhir pekan, TAK AKAN BISA LAGI..
Jadi ketika tepian
cakrawala berada di hadapanku. Dan rasanya sejuta keinginan mengijinkanku untuk
bertahan maupun pergi. Aku tak memilih semuanya. Aku memilih disini. Aku
memilih jadi arma yang satu satunya anak perempuan ibu yang akan berbakti
padanya tanpa adanya DOKTRIN dan segala macam KETAKUTAN maupun ANCAMAN dari
siapapun..
Dan satu hal yang
pasti aku ikrarkan pada 10 menit itu...
Aku tersenyum
Dan
Bergumama lirih..
ARMA SETYO NUGRAHANI..
Patas untuk
BAHAGIA..
Comments
Post a Comment