Semua Masalah Waktu


 Semua di dunia ini hanyalah masalah waktu. Waktu yang mempertemukan, waktu yang memisahkan, dan waktu yang menyembuhkan. Datang dan pergi adalah bagian dari siklus yang tak pernah bisa kita hentikan, seperti ombak yang terus menghempas pantai. Ketika seseorang hadir dalam hidup kita, mereka membawa kebahagiaan, cerita, dan warna baru yang melukis hati kita. Namun, ketika saatnya tiba untuk pergi, waktu juga yang perlahan-lahan menghapus jejak langkah mereka dari jalan yang pernah kita tempuh bersama. Pada awalnya, kehilangan itu terasa seperti luka yang begitu dalam, seperti duri yang tertanam di hati, menyakitkan setiap kali diingat. Tetapi waktu, meski tak selalu terlihat bekerja, memiliki caranya sendiri untuk menyembuhkan.

Arma Setyo Nugrahani - Pemasaran - Kurikulum Baru - Kurikulum Deep Learning

Hari demi hari berlalu, dan perlahan rasa sakit itu mulai mereda. Pada suatu pagi, kita bangun dan menyadari bahwa rasa pedih yang dulu begitu tajam kini hanya terasa seperti bisikan halus di sudut hati. Waktu mengajarkan kita untuk menerima, untuk memaafkan, baik diri sendiri maupun mereka yang telah pergi. Luka yang dulu merah dan berdenyut kini berubah menjadi bekas yang lembut, mengingatkan bahwa kita pernah merasa, pernah terluka, dan pernah bertahan. Luka itu tidak hilang sepenuhnya, tetapi ia menjadi bagian dari kita, bagian yang membuat kita lebih kuat, lebih bijak, dan lebih mampu mencintai lagi.


Segala hal di dunia ini, baik kebahagiaan maupun kesedihan, adalah titipan sementara. Seperti matahari yang terbit dan tenggelam, setiap emosi memiliki masanya sendiri. Ketika kita sedang berada dalam kegelapan, rasanya seperti tak ada ujung, tetapi waktu selalu membawa pagi yang baru. Pun cinta yang hilang atau harapan yang runtuh, semuanya hanyalah soal waktu. Seiring berjalannya hari, bulan, dan tahun, kita akan menemukan bahwa luka yang pernah terasa tak tertahankan telah menjadi bagian dari cerita hidup kita, sebuah babak yang memberi warna dan makna. Dan di saat itulah kita menyadari, bahwa segalanya, datang dan pergi, adalah anugerah dari waktu—mengajarkan kita untuk melepaskan, mencintai, dan bertumbuh.

Comments

Popular posts from this blog

LATIHAN SOAL UJIAN PART 1

Makalah Demokrasi di Indonesia