satu nama, yang terucap dalam setiap doa :')
Hari
ini ketika siluet mimpi menghadirkan satu nama dalam doa. Itu adalah nama ibu.
Ketika cahayaku yang mulai tak bersinar. Hanya ibu yang memberiku sinar surya
bagai energi yang memberiku satu harap yang ku ketahui asalnya. Dan aku ingin
itu dalam setiap waktuku
Hari
ini ketika aku membuka mata dan tersadar. Setahun telah kembali berlalu. Aku
tahu keluarga bukan hanya sekedar nama. Namun simbol hidup tak tergantikan.
Yang membiusku ketika berjuta masalah datang. Yang menghadirkan senyum ketika
air mata menghadang. Yang menyajikan tawa ketika tiba saatnya aku sulit mengeja
bahagia. Yang memberikan satu mimpi dan ketahanan ketika aku harus menepi dan
menyajikan satu awal dan akhir yang baru. Yang memberikan satu pelukan ketika
aku butuh sandaran. Dan satu canda ketika aku lupa bagaimana caranya
mengiklaskan segalanya.
Hari
ini ketika tersadar bahwa 2 hari lagi umurku tak lagi belasan. Aku tahu. Meraka
yang ada di sekitarku telah mengajari banyak hal. mengerti sebuah alasan
tentang hidup. Melengkapi pemahaman dalam menjaga. Dan melaksanakan tindakan
dalam sketsa kebutuhan bukan sebuah perintah atau paksaan.
Hari
ini ketika sebuah angan menjadi sebuah anggapan nyata. Hari ini ketika mimpiku
jadi sebuah rencana pasti.
Hari
ini ketika aku bukan lagi yang dahulu.
Hari
ini ketika aku tak mau lagi memilikirkan hatiku.
Hari
ini ketika senyumku jadi alasan untukku berkata dan mencerna sesuatu.
Aku
hanya ingin seorang Arma tau..
Tak
akan ada suatu yang indah yang berhasil terjadi..
Dengan
sebuah kebetulan..
Dengan
sebuah persepsi pasrah..
Namun
semuanya adalah pilihan..
Dan
mutlak..
Hanya
milik Allah..
Bukan
hambaNya..
‘aku
dan sketsa hidupku’
#edisi
perenungan diri.
Comments
Post a Comment