Anggap saja, Ini mauku..
Kadang
sebuah cerita bukan di mulai dari bagaimana membuka sebuah lembaran baru dan
membuat semuanya berubah total. Namun terkadang sebuah cerita di mulai justru
karena kita tahu cerita yang telah lampau itu tidak begitu mengesankan ketika
di teruskan dan memutuskan untuk berganti alur walaupun dengan tujuan yang sama
namun menempuh jalur yang berbeda.
Ramadhan adalah saat saat mengesankan dimana kita
dapat bertindak dan berniat dengan sejuta pahala yang siap melimpah di antara
setiap detik atas ridhoNya. Ramadhan pula yang membuat orang orang itu
berbondong bondong datang ke masjid dan menempatkan segenap kemauan dan
kemampuan untuk meletakan dirinya agar genap untuk mendekat dan semakin dekat
denganNya.
Dan
kali ini, selepas 2 ramadhan jauh dari keluarga. Tak ada sekalipun alasan lebih
besar dari pinta ibu dari jauh hari bahwa ingin kedua putra dan putrinya di
rumah. Dan untuk kali ini tak ada kesempatan kedua untukku. Karena ingin ku
bukan lagi milikku seutuhnya.
Jika
aku egois akan pilihan untuk tinggal di rumah adalah bentuk keegoisan. Maka
begitulah seorang arma menentukan pilihannya. Karena keegoisan ini seorang anak
ingin meletakkan dirinya untuk kesekian kali di depan ayah dan ibunya dan
berkata bahwa dia ada. Anak perempuan yang masih butuh kebersamaan untuk kesekian
kalinya.
Jika
aku tak memikirkan masalah yang lebih penting karena memilih untuk melakukan
apa yang dapat ku lakukan kini berada di rumah. Maka begitulah cara seorang
anak perempuan menepati janji dengan ibunya.
Jika
menolak rentetan agenda yang berjibun di tanah perantauan adalah cara seorang
arma tak nemepati amanahnya. Maka silahkan berpendapat, karena ini cara arma
ingin membuat sedikit senyuman dalam bingkai sahur dan buka bersama di rumah
bersama keluarga.
Dan
jika ini caraku memilih adalah sebuah kesalahan di mata orang lain. Maka
biarlah itu jadi sebuah kesalahan. Karena untukku menjadi anak dan kakak yang
baik di rumah adalah sebuah tanggung jawab yang tak ternilai dari segala macam
acara dan ucapan terima kasih bahkan apapun yang akan di berikan dunia di luar
rumah.
‘suatu
senja di teras rumah’
Comments
Post a Comment