Maafkan aku yang tengah mencintaimu..
Rembulan
nampak temaram di balik awan. Nampaknya terangnya tengah merindu malam dan
kelam dalam harinya. Namun sekejap kemudian asing dengan gelap. Dan terkurung
dengan satu asa yang tak terenggut keadaan dan kemelut dalam dada.
Rembulan
menemaniku. Melintasi malam mengerjang kebimbangan. Langkah kaki yang
mengentarkan ku pada persinggahan jalan yang ku ketahui ini rumit dan berliku.
Namun ku tempuh dengan kepastian dalam syukur dan siluet mimpi bersama angin
yang ku tahu makin membawaku dalam indah dan diam yang tak bertepi.
Hari
ini anggap saja aku tak ada. Melihatmu dengan caraku. Memikirkanmu dengan
caraku. Menatapmu dengan caraku. Mendengarkanku dengan caraku. Mengertimu
dengan caraku. Memahamimu dengan caraku. Dan tak sekalipun aku terlepas darimu.
Malam
jangan pernah bawa dia pergi. Malam ini saja. hanya malam ini. esok ketika
wajar tak lagi ku miliki aku tak akan lagi berada di sini. Aku akan pergi dan
pergi.
Malam
jangan pernah biarkan dia pergi. Aku hanya ingin malam ini. ketika petang
menyambut gelap dalam gulita kepercayaan. Ketika hampa membawa cerah dan sinar
dalam malam.
Hanya
malam ini..
Aku
ingin mencintainya..
Dan
ketika mentari bersinar..
Aku
mengiklaskannya..
Kembali
pergi..
Dan
memberi sinar pada dunia..
‘cahayaku..’
#edisi
perenungan diri.
Comments
Post a Comment