Sudut Mata itu..
Tau kah
kau aku yang tengah takluk. Pada sosok yang kini di sampingku. Yang tengah
tertidur begitu nyaman. Dengan wajah khasnya yang tak mampu ku terka dengan
kata. Yang namanya ku sebut dalam doa. Yang setiap doa nya ku amin-i. Yang setiap
mimpinya ku harapkan. Dia yang membawaku menuju cahaya kehidupan setiap
waktunya.
Dan
taukah engkau aku yang tengah takluk. Pada sudut mata itu. Walaupun tengah
terpejam. Namun begitu mengesankan. Namun begitu mempesona. Dalam setiap hembus
nafasnya. Kehidupan yang tertera dalam setiap guratnya. Dan ku rasa begitu
indah. Dia benar-benar mempesona.
Taukah
engkau begitu indah ikatan ini. yang mengijinkanku untuk memandang sudut mata
itu. Yang sedari dulu jadi harapku. Bahkan sebelum aku di lahirkan. Yang
namanya tertera dalam namaku. Bagaimana bisa? Bukankah Allah begitu indah dan
istimewa melukiskan kisah kami menjadi kian mengagumkan untuk di peruntukan
bagi sejarah kami berdua.
Aku tak
bosan. Dan tak akan pernah bosan. Memandanginya. Mendoakannya. Bahkan disaat
seperti ini. ketika keheningan malam menenggelamkan orang dalam tidur. Ketika
diapun terlelap dalam mimpinya. Aku tak bosan menatapkan. Sudut mata yang
selalu membuatku jatuh hati.
Sudut
mata yang membuatku terpukau setiap memandangnya. Dan bahkan aku tak mampu
berkata. Hingga dalam setiap hidup menjadi dia. Dalam setiap doaku ada dia. Dan
sudut mata itu pula yang mengajariku. Arti mengeja cinta. Sepanjang hidup kami.
Comments
Post a Comment