Posts

Showing posts from October, 2012

Lebih Tinggi ?

Image
"mbak arm, nggak kebayang deh seberapa tinggi suami mbak nanti kalo mbak masih suka banget pakek high heel" tanya salah seorang adik kos " yang pasti harus lebih tinggi ilmunya" jawabku santai kemudian beranjak meninggalkan ruang tamu kos-kosan.

IDEAL - Is - Me ??

IDEALISME Nampak begitu renyah untuk di nikmati. Satu dua kali seperti mereka yang sudah mengenak dengan kata yang di sebuah ‘gerakan’. Mereka yang mulai santun berbisik tentang persuasif a la cloning yang Nampak begitu segar untuk di tawarkan kepada mereka yang buta pada keadaan. Menghasut dan memberikan sepucuk harapan akan sebuah keinginan. Sebuah ruang baru untuk di tempat segera di tinggali. Karena kalo tidak, maka bersiaplah untuk sendirian menjalani hari. Berteman pandangan sinis dan gunjingan di kanan kiri. Apalagi  di posisi mahasiswa. Begitu nikmatnya para MLM yang terus bekerja dengan siklusnya. Walau satu dua tak akan mengakui. Namun apakah itu sama dengan tidak menyadari? Hanya saja orang yang polos seperti anak-anak yang baru lahir dari dunia keluarga dan lingkungan di posisinya, ketika di kenalkan dengan harapan ya pasti ikut. Saat kita kembali untuk menempatkan kehidupan ini dengan sebuah analisis yang lebih tangkas. Maka mari berpikir lebih jernih untuk menya...

Bakat ngelawak a la politisi

Hanya tak habis piker pada mereka yang ‘di atas’. Begitu masih enggan terbuka padahal sudah di ujung tanduk. Menangis tersedu di persidangan sampai berpakaian modis saat di tetapkan jadi tersangka. Nampaknya dunia mulai di penuhi dengan lawakan lawakan a la ‘politisi tinggian’ yang memang kehilangan urat malunya sudah terlampau lama. Dan masyarakat sudah terlanjut dongkol lagi ‘bete banget’ untuk memikirkan mereka. Tak usai masalah yang satu malah berlanjut ke masalah yang lain. Tak hanya satu dua masalah yang hanya tinggal sebu dan wacana kosong sudah terlewati. Tanpa ketok palu yang terdengar apalagi sangsi kongkret pada yang bersangkutan. Politisi bukan orang yang bodoh , kebanyakan S2 hingga S3 .. wahh.. itu sudah lebih dari cukup untuk sekedar ‘mengelingkan mata’ untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan dirinya. Bukan lagi mereka yang masih berada pada pusara kekuasaan yang baku di ‘atas’. Sementara rakyat berada pada posisi sama untuk mengencangkan ikat pinggang .S...

Jalan Ini... :)

Jalan ini tak pernah mengijinkan siapapun yang telah masuk di dalamnya untuk terkurung dan tetap tinggal. Walaupun sejuta alasan untuk tetap disini terasa begitu indah untuk di lantunkan dalam nyata dan fakta yang ada. Walau terkesan mengada-ada dan terlampau jauh. namun sejatinya jalan ini memberikan paling tidak satu atau dua kemungkinan yang tak akan pernah di tinggalkan untuk mereka yang telah menapaki tangga cinta dan enggan untuk menduakanNya. Dan kali ini aku tengah di uji mungkin. Sejatinya ujian adalah agar kita naik tingkat bukan? Dan mungkin ini semua adalah salah satunya. Mengapa begitu terasa berat untuk tetap bertahan diam ketika yang lain mulai berbicara dengan lantang. Aku bukan mereka yang siap mengerkam kalian yang sesungguhnya sikap itu tak mampu ku diamkan. Namun apa yang ku lakukan adalah satu. Mungkin alasan ini pula yang di pilih banyak senior untuk membiarkan kalian mengerti arti menemukan. Diam dan sejenak melihat dari kejauhan. Terkesan tak perduli dan...

senyumanku

Image
depan rumah yang begitu mempesona.. tak akan terganti deh :) lebaran adalah saat yang di tunggu.. roti lebaran buatan ibu.. bukubaru. senyuman.. tamuu.. yang asik saat lebaran tiba... segalanya tak akan pernah terulang.. senyuman idul fitri.. tamu kecilku.. adek adek yang special dateng dan bawain buah.. so sweet bisa sebulan di masjid kecil bersama mereka.. senyuman dan kenangan tak akan terlupakan..

Slow Motion

Serasa agak berbeda, ingin rasanya kembali dimana masih menjadi orang yang tak taahu apa apa. Bercanda.. seorang arma begitumenikmati hari demi hari kok. Ritmenya selalu mengesankan untuk di ceritakan dengan ibu di akhir pekan sampai sehari hari di sms dan telepon ria. Namun malam ini, ketika semuanya tengah di sebukkan dengan kesibukan masing-masing mulai dari tugas, tabel, nonton film, video korea sampai apapun yang mereka ceritakan di kamar paling pojok. Tak berberbeda dari mereka yang mencoba sejenak melepaskan penat atas apa yang tengah menghimpit mungkin. Ketika ruang untuk sendirian menjadi semakin sedikit. Ketika target baca bukan hanya sekedar menurun bahkan sangat merosot tajam. Ketika langkah ke manapun jadi hendak di pertegas dan butuh alasan satu dua dan tiga. Ada hal yang mulai ku hilangkan nampaknya. Serasa hidup ini begitu cepat. Dan seorang arma kini kangen pada gerak slow motion yang ku hampiri beberapa pekan yang lalu. Ketika jogja masih di dekat seka...

Langit

Langit Perbolehkan aku mengajakmu berdansa kali ini. biarkan segala macam kesakitan ini melambung dan tak bertapi. Dan biarkan aku tersenyum dan tak ingin berdiam lagi. Langit Sampaikan pada sipapaun yang ada di sana. bahwa ini hidupku. Takkan mereka mengerti untuk tak setiap saat mengiba padaku. Tak setiap saat meminta aku begini begitu. Dan membiarkanku sebentar saja tak terusik oleh waktu. Langit Takkan mereka mengerti bahwa pinta yang mereka sampaikan apa yang mereka inginkan adalah bagaimana menjadi orang yang berbeda pada satu waktu namun juga tak menjadi orang yang sama pada waktu seterusnya. Langit Aku Cuma ingin pulang..

Waktu

Aku pernah berbincang dengan waktu. Mungkin bukan pernah lagi. Waktu telah menjadi kawan dekatku ketika aku membutuhkan jiwa akan sebuah kelonggaran agenda maupun musuh yang siap menikam ketika aku berada pada saat terjepit akan segala macam alasan. Saat ini aku tengah bersanding pada waktu. Melalui segala macam kehidupan yang siap atau tidak siap berada pada hari yang kumiliki dengan kehadirannya. Waktu tengah mengijinkanku berada di sampingnya dan memperbolehkanku mengeja arti sebuah awal dan akhir. Awal yang mengesankan yang tak selalu berakhir dengan gelimang bahagia maupun tetes air mata. Aku tak akan pernah berada di sisi ini jika aku berada di posisi kemarin dan menyerah. Mengenal waktu lebih dalam adalah bagaimana memanajemannya sebaik mungkin , walau itu tak akan pernah jadi yang terbaik. Sadar atau tidak waktu mengubahku menjadi orang yang berbeda akhir akhir ini. menjadi sosok yang siap menerkam mereka yang mencoba mengusikku dengan agenda dadakan yang serba ta...

csndu untukku

Kamu bagai buku untukku Jadi candu Yang mencoba memahamimu Satu demi satu Kata demi kata Walau setelah sadar Kau lebih mirip tumpukan kata Dari pada narasi Dan entah kenapa Kau tetap seperti buku untukku Jadi candu.. Yang ku bawa kemanapun Yang ku peluk Hingga habis waktuku Dan belum ku selesaikan Hingga mimpi Merenggut kesadaranku.. #kamu dan buku

Tak ada kata beruntung bagi mereka yang mati muda !!

Mati muda bukan pilihan kawan. Itu pembodohan peradaban untuk kalian yang lahir di era abad 21. Mengenal soe hok gie dan chairil anwa adalah metode penelitian yang berbeda untukku. Mengenali mereka kewat kata yang terucap. Kesendirian yang terbenam. Dan sejuta kehampaan yang menikam kesendirian memberikan warna lain dalam berkehidupan, yang itu pula membuatku menyukai kesendirian akhir akhir ini. Ada yang menghentikan langkahku kemarin sore ketika celetukan salah seorang senior tentang sosok gie dengan ke-atheis-san nya. Apa yang merupakan buah dari sebuah peradaban yang saat itu di laluinya. Hanya tersenyum. kenapa harus berbebat soal dia yang telah pergi dan hanya meninggalkan kita kata dan serpihan rasa lewat tulisannya yang kadang lebih mirip tumpukan kata dari pada narasi. Mencoba kembali menapaki sajak sajak apa yang membuatnya nampak angkuh disaat itu. Mencoba mengerti setiap kata yang menikamnya dalam ketikan di sudut ruangan dan menikam hatinya yang hanya di pe...

memorial

Ada yang hilang dalam diriku Yang bersikukuh tak bertemu Ada yang hilang dari anganku Yang tak mau tau tentang dirimu Ada yang berbeda pada pintaku Yang kini tak seiklas dahulu Ada yang berkecamuk dalam hatiku Yang bergumam sendu penuh sembilu Namun kemudian satu per satu menderu Memberi celah pada rindu dan kabut taqwaku

dalam benakku...

Seutuhnya mnenyentuh langit adalah kuasamu ya Rabb.. Dan aku hanya berpaham pada satu waktuku yang tak berkepanjangan terhadap hidup dan peristiwa. Mencoba mendalami semua dengan lebih baik. Walaupun masih sederhana. Aku masih tak mengerti ya Rabb.. Walau ragaku melangkah Walau nafasku berhembus.. Namun jiwaku masih sama.. Mengenali dan membaca dunia.. Takkah ada satu jawaban Mu.. Yang membuatku kembali seperti dahulu.. Walau dengan atau tanpa itu.. Cintaku tetap satu untukMu.. Namun kini.. Jawaban menggantung itu.. Berkecamuk di benakku..