Inspiring Senja
Sebuah senja dapat berarti banyak bagi seseorang. Termasuk
saya sepertinya. Seperti biasa ketika menemukan senja luang yang ada di jadwal
maka itulah saatnya saya ingin berbagi cinta dengan mereka yang ada jauh dari
kehidupan keseharian saya. Hingga akhirnya bertemu dengan salah seorang senior
yang sempat berkenalan dengan suatu agenda membuat saya cukup tertarik tentang
bagaimana beliau menimba keilmuan yang mendalam khususnya tentang keilmuan
beliau tentang ‘Menganalisis Isu’.
Berbincang dengan seseorang yang cukup
berpengalaman membuat saya agak canggung untuk secepatnya meneguk ilmu yang
sebanyak banyaknya. Namun penampilan kalemnya membuat siapapun mungkin akan
berpikir dua kali untuk bersegera beranjak dari sisinya. Apalagi saya.
Jilbab biru muda itu nampak cantik di paras ayunya.
Hingga obrolan tentang sebuah pergerakan mulanya membuat saya agak tertarik
dengan kiprah beliau yang belum lama ini tulisannya di terbitkan di media massa
terkemuka. Bagaimana beliau menemukan sebuah pemahaman yang faktanya tak pernah
jauh dari kegagalan dan rintangan namun menyerah adalah kata yang dikenalnya namun enggan di jabarkan dalam
kehidupan.
Hingga beliau berbincang tentang kemampuan kader
yang berkembang dlam perjalanan dakwah yang semakin lama semakin bergidik untuk
di lewati. Bagaimana beliau menjajakan sebuah pemahaman tentang relvansi yang
ada di dlaam internal maupun Eksternal dakwah yang ada di lingkungan saat ini.
Lebih jauh beliau menjelaskan bahwa aktivitas
dakwah saat ini sudah seharusnya ada sebuah analisis tentang bagaiman kita
dapat melihat, menyelidiki dan kemudian menyimpukan bukan hanya sekedar untuk
berwacana saja namun untuk mengadakan sebuah langkah kongkret untuk melakukan
agenda besar kedepan untuk perbaikan.
Sehingga beliau mengutip bahwa makna isu selalu
harus mampu di bedakan keberadaannya adalah masalah yang di bawa dan dari mana
berita atau asal muasal berita tersebut di hembuskan. Karena melihat berbagai
arah ada tendensi yang ada di lingkungan saat ini banyak adanya tendensi dan
adanya sebuah sikap yang cenderung memiliki banyak potensi adanya pemanfaatan
isu untuk kepentingan yang berbeda-beda.
Bagaimana seseorang yang piawai untuk mengolah isu
tentu harus paham dalam hal isi atau materi isu dan bagaimana menempatkan
pemahamanya. Faktor kecerdasan dan kedewasaan di bawa secara benar sehingga
mampu mengolah informasi dengan benar dan tidak dengan emosi semata.
Sehingga beliau melibatkan diri untuk
menanganalisis isu dengan lebih dewasa dengan cara beliau. Sikap dan sebuah
presepsi yang benar harus di tenamkan bahwa beliau ataupun nanti siapapun yang
menganalisis isu harus mampu berdikap obyektif dan tanpa tendensi pribadi
maupun golongan.
Sore menjelang senja mengakhiri perbincangan kami
yang gurih untuk di nikmati lebih lama namun kemudian kami tahu. Waktu
mengijinkan kami untuk memilih lebih luas untuk memiliki masa untuk hidup kami
teruntuk penghambaan yang sesungguhnya kepadaNya.
Senja menyuguhkan sebuah kenangan manis sebelum
beliau dan saya kembali merantau di tengah gempita ideologi. Entah dimana kami
kelak menempatkan diri. Sesungguhnya bukan kami yang akan saling kehilangan
,namun bagaimana sebagai pribadi yang masih cinta dengan jalanNya kami saling
tahu. Hanya hati yang tertaut pada Sang Pencipta yang akan mempertemukan
kemenangan hakiki pada kemulyaan menjamah Din-Nya yang hakiki di dunia maupun
di akhirat kelak. (arma – unnes)
ok juga
ReplyDeleteterima kasih ;)
ReplyDelete