Bimbingan Konseling
Dalam aspek nantinya kita akan
menjadi seorang pendidikan maupun karena saat ini sebagai seorang individu.
Kita memiliki sebuah pemahaman yang kongkret dan terkonstruksi dengan benar
mengenai Bimbingan dan Kongseling akan mendapat sebuah nilai plus. Karena
dengan mengerti dan mengenal sebuah hubungan dan bagaimana menerapkan dan
menetapkan diri maka kita akan semakin jeli dalam sebuah langkah langsung untuk
dapat menempatkan orang lain dalam posisi yang benar dan sesuai dengan apa yang
di inginkannya.
Manajemen dalam Bimbingan dan
Konseling berkaitan langsung pada bagaimana upaya yang dilakukan untuk
mendayagunakan optimalisasi serta mendapatkan keefektifan semua komponen atau
sumber daya (tenaga,dana,sarana dan prasarana) dan sistem informasi yang
meliputi himpunan data bimbingan untuk melaksanakan bimbingan dan konseling untuk
mencapai tujuan.
Jadi secara tidak langsung adanya
sebuah ketegasan bahwa bimbingan dan konseling mampu menyeimbangkan diri dan
melakukan sebuah rekonstruksi pemikiran tentang bagaimana menjadi individu yang
lebih baik. Dalam porsi yang sama namun berbeda permasalahan contohnya,
Bimbingan dan Konseling dapat menjadi sebuah cara atau jalan untuk mencari
sebuah pemikiran dan pemecahan masalah. Sehingga individu tidak hanya berkutat
pada masalah semata namun juga sebuah pemikiran kongkret tentang jalan keluarnya.
Dalam menajemen bimbingan dan
konseling terkandung aspek-aspek perancangan program,pelaksanaan, dan
pengarahan program , pengorganisasian , evaluasi dan supervisi. Sehingga sebuah
bimbingan dan konseling dapat berlangsung dengan konsep tentang dasarpemikiran
dan kemudian di rangkai maupun di rencanakan dalam sebuah program dan kemudian
di aplikasikan dlam bentuk nyata sebuah bimbingan. Hal itu tidak berhenti namun
juga adanya evaluasi dan kemudian melihat hasil dari adanya Bimbingan dan
Konseling kan di dapat sebuah konsekuesi kongkret bagaimana seorang Individu
mampu menempatkan diri untuk menjadi revolusionernya dirinya dan orang lain.
Pada posisi dimana Bimbingan dan Konseling ini di
lakukan di sebuah sekolah. Maka peran dari individu memilki sebuah porsi yang
lebih banyak pada pembimbing. Karena konselor yang sifatnya hanya sebuah
keperluan dalam bantuan khusus. Secara lebih kongkret Bimbingan yang dilakukan
oleh seorag guru contohnya akan lebih terasa dan dekat dengan siswa. Dengan hal
itu guru sebagai seorang pembimbing dapat dekat dan mengarahkan siswanya untuk
dapat menjadi siswa seperti yang di harapkan oleh tujuan pendidikan maupun
manusia seutuhnya. (arma-unnes)
Comments
Post a Comment