KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK ABAD KE 21 - KURIKULUM DEEP LEARNING - ARMA SETYO NUGRAHANI - SMK NEGERI 1 SLAWI (3)
Perjalanan Menguasai Manajemen Waktu
Sejujurnya, saya dulu adalah orang yang sering mengabaikan pentingnya manajemen waktu. Dulu, saya merasa bahwa waktu itu selalu melimpah, jadi saya tidak terlalu khawatir kalau tugas-tugas mulai menumpuk. Saya sering menunda-nunda pekerjaan, menganggap bahwa “nanti saja” adalah solusi terbaik. Namun, seiring berjalannya waktu, saya mulai menyadari bahwa kebiasaan itu malah membuat saya terjepit di akhir tenggat waktu dengan tekanan yang luar biasa. Rasanya waktu berlari terlalu cepat dan saya harus mengejar setumpuk pekerjaan yang seharusnya sudah selesai jauh sebelumnya.
Titik balik terjadi ketika saya mendapat satu tugas besar yang harus diselesaikan dalam waktu yang terbatas. Sebelumnya, saya terbiasa bekerja tanpa rencana yang jelas, hanya mengikuti kemauan hati. Tapi kali itu, saya merasa benar-benar kesulitan dan tertekan. Di saat-saat itulah, saya mulai menyadari pentingnya pengelolaan waktu yang efektif. Saya tidak bisa terus menerus mengandalkan keberuntungan atau nasib baik untuk mengerjakan segala sesuatunya. Saya akhirnya memutuskan untuk membuat rencana yang lebih terstruktur dan realistis.
Langkah pertama yang saya ambil adalah membuat daftar tugas harian dengan urutan prioritas. Saya memecah tugas besar menjadi beberapa bagian yang lebih kecil, yang bisa saya selesaikan setiap hari. Ini memberi saya rasa pencapaian kecil-kecil yang mengurangi rasa stres, dan tentu saja membuat waktu saya lebih terorganisir. Alih-alih menunda tugas, saya belajar untuk menyelesaikan hal-hal yang paling penting terlebih dahulu. Yang mengejutkan adalah, ketika saya fokus pada hal-hal prioritas, pekerjaan saya jadi jauh lebih terarah, dan waktu yang saya butuhkan tidak sebanyak yang saya khawatirkan.
Kemudian, saya mulai mencoba menggunakan teknik Pomodoro, yaitu teknik di mana kita bekerja selama 25 menit, lalu beristirahat 5 menit. Awalnya, saya merasa canggung dan terikat dengan aturan ini. Namun, setelah mencoba beberapa kali, saya mulai merasakan manfaatnya. Teknik ini memberi saya energi baru setelah setiap sesi istirahat singkat, dan waktu yang saya habiskan untuk tugas terasa lebih fokus dan produktif. Saya menjadi sadar bahwa sebenarnya saya bisa lebih banyak menyelesaikan dalam waktu yang lebih singkat jika saya benar-benar memusatkan perhatian.
Selain itu, saya juga belajar untuk menghindari gangguan yang bisa membuang-buang waktu. Sebelumnya, saya sering mengecek media sosial atau memainkan ponsel setiap ada kesempatan, yang membuat saya mudah kehilangan fokus. Sekarang, saya berusaha untuk mengatur waktu saya sedemikian rupa sehingga saya bisa bekerja dengan konsentrasi penuh selama waktu yang telah saya tentukan. Menjaga diri saya tetap fokus pada pekerjaan membuat saya lebih efisien dan tidak merasa terburu-buru di akhir.
Saya juga mulai memberi diri saya waktu untuk beristirahat. Sejak saya belajar tentang manajemen waktu, saya tidak hanya menghabiskan waktu untuk bekerja terus-menerus. Saya memberikan waktu untuk diri sendiri, seperti jalan-jalan santai atau berbicara dengan teman-teman untuk menjaga keseimbangan hidup. Saya menyadari bahwa dengan mengambil jeda yang cukup, energi saya lebih terjaga dan saat kembali bekerja, saya bisa lebih fokus dan produktif. Ini juga menghindari saya dari kelelahan dan burnout yang sebelumnya sering saya alami.
Kini, manajemen waktu telah menjadi bagian dari rutinitas saya yang tak bisa terpisahkan. Saya tidak hanya menggunakannya untuk pekerjaan dan tugas, tetapi juga untuk kehidupan sehari-hari. Dengan mengatur waktu dengan bijak, saya merasa lebih kontrol atas kehidupan saya. Rasanya lebih tenang karena saya tahu apa yang perlu saya kerjakan dan kapan harus melakukannya. Meskipun saya masih terkadang tergoda untuk menunda-nunda, saya kini tahu bagaimana mengatasi perasaan itu dan menjaga diri agar tetap fokus. Kini saya mengerti bahwa mengelola waktu adalah keterampilan yang harus dilatih secara terus-menerus, dan perjalanan itu masih akan berlanjut.
Comments
Post a Comment