Simfoni ~
Langit kian ‘merengut’.
Tahu ‘merengut’? itu adalah istilah orang jawa yang memanggil orang yang sedang
menampakkkan muka masam dan sangat cemberut. Hal itu yang membuatku beberapa
kali harus menengok ke atas dan kemudian ikutan merengut. Hehe.
Aku hanya tak
begitu senang dengan langit yang tengah mendung. Karena itu membuat segalanya
Nampak suram.
Dan kini ketika harus
menunggu seseorang dan kemudian langit mendung. Rasanya ingin makan orang. Eh
maksudnya makan milik orang. (maaf,maklum mahasiswa).
Setidaknya saat ini aku
tengah melihat mbak-mbak sedang ngerumpi sambil ngupil, eh salah sambil ngemil
sebari berkerumun.
Sedangkan aku krik-krik sendirian. Apalah yang harus ku lakukan
selain ngoperin mereka kerikil-kerikil yang membuat mereka saling berterbangan
yang kemudian mereka saling berkelahi untuk mendapatkan kerikil dariku (apalah
yang ku pikirkan).
Kemudian aku menunduk,
bukan bermaksud minder dengan tampang sok culun karena minder. Tak lah aku
berlaku begitu. Ku mainkan beberapa tombol hp namun tak lama.
“woy..”
Tepuk seseorang di
pundakku. Dan menampakkan tampang sangat tidak berperasaan.
“preketek, dari mana aja
lu? Sejam gue disinih” ucapku sebari menoyor kepalanya.
Lelaki yang kini menata
diri duduk di sebelahku itu hanya meringis. Sebari membuka tasnya dan mulai
membuka lembaran buku. Ku kenali tingkah ini, sebari membenarkan letak jilbab
di tempatnya.
‘del on del, ini ada pe-er
dari pak boris. Buat besok jam 8” katanya sambil memberikan buku dan di
berikannya ke tanganku.
“heh, apa hubungannya sama
gue?” ucapku sebari mengetok buku itu ke kepalanya.
“biasa, gue kudu ke univ
sebelah, ada kumpulan buat aksi akhir minggu ini” ucapnya sebari senyum penuh
arti.
“gini ya pak mentri yang
terhormat, gue kudu ngerjain 3 proposal kegiatan yang akan di laksanakan, 2 lpj
kemarin dan pe-er buat nganalisis jurnal.dan juga cemilan tugas baca dan nulis
dari senior preketek yang nggak abis-abisnya ngeribetin gue dengan segala macam
obrolan yang bikin gue mau muntah. Lo lagi mau gue makan sekalian?” kataku
panjang kataku panjang lebar.
“iyaaahh iyaaahh.. nanti
gue lobi dah buat tanggal agenda mendatang. Aksi ini gue kooor nyah non,
bakalan berabe kalo..” katanya sebari melirik jam tangan dan beranjak.
“heh..gue ada janji, inih”
ucapnya sebari mengeluarkan jurus andalannya untuk meminta tolong padaku.
“ hehe.. minggu depan gue
tambahin dah, lagi bokek, abis nombokin Teh Ria kemarin projek sebelah. Bye.
Besok gue telepon ketemu dimane. Assalamu’alaikum” ucapnya sebari membereskan
tas dan beranjak dari sisiku.
“Wa’alaikumsalam. Jangan
lupa sholat” ucapku tanpa tambahan lagi yang hanya di sambutnya dengan seringai
dan lambaian tangan.
Mataku kembali ke meja. Ku
temukan kesukaanku ice cream vanilla
strawberry dan emping jagung yang memang kadang jadi teman begadang. Dan
tiba-tiba saja gerimis jatuh namun kali ini ada lengkungan yang taka sing
mampir di sudut pipiku.
*menulis itu menyenangkan ^^
*fiksi lama
*still young ^^
Comments
Post a Comment