Surat dari tanah rantau..
Jika berandai dengan melodi yang hadir pagi ini. Sebuah harapan nampaknya adalah pelita yang hadir untukku. Bahkan mungkin untuk semua anak seusiaku. Karena sebagai salah satu anak dari orang tua yang merantau. Surat adalah satu-satunya bentuk perhatian yang di dambakan. Untuk di jaman yang katanya era digital ini. Nampaknya surat menjadi hal yang sudah tak lagi wajar untuk di selipkan dalam kata. Mungkin kita lebih familiar dengan kata sms, email hingga fax itupun rasanya sudah terlampau ketinggalan jaman. Namun tidak denganku, keterbatasan biaya membuatku harus rela untuk berkeluh kesah dengan orang tua lewat sepenggal kertas yang mampu ku genggam hingga ku peluk sebagai pelepas rindu. Selain surat yang ku tunggu. Ada rutinitas yang memang mengiringinya yang tak pernah jemu aku tunggu. Kedatangan tukang pos. Berbeda dengan kebanyakan pemikian bahwa tukang pos adalah bapak-bapak yang sudah mulai berumur dengan jaket orange kekuningan yang mulai lunt...