Langit kian ‘merengut’. Tahu ‘merengut’? itu adalah istilah orang jawa yang memanggil orang yang sedang menampakkkan muka masam dan sangat cemberut. Hal itu yang membuatku beberapa kali harus menengok ke atas dan kemudian ikutan merengut. Hehe. Aku hanya tak begitu senang dengan langit yang tengah mendung. Karena itu membuat segalanya Nampak suram. Dan kini ketika harus menunggu seseorang dan kemudian langit mendung. Rasanya ingin makan orang. Eh maksudnya makan milik orang. (maaf,maklum mahasiswa). Setidaknya saat ini aku tengah melihat mbak-mbak sedang ngerumpi sambil ngupil, eh salah sambil ngemil sebari berkerumun. Sedangkan aku krik-krik sendirian. Apalah yang harus ku lakukan selain ngoperin mereka kerikil-kerikil yang membuat mereka saling berterbangan yang kemudian mereka saling berkelahi untuk mendapatkan kerikil dariku (apalah yang ku pikirkan). Kemudian aku menunduk, bukan bermaksud minder dengan tampang sok culun karena minder. Tak l...