Posts

Showing posts from November, 2011

Dalam cinta yang tak terucap.

Image
Ku akui aku tengah jatuh cinta. Tengah begitu menikmati cinta ini. Cinta yang membuatku selalu tersenyum. Cinta yang membuatku selalu bahagia dan tak pernah dirundung duka. Cintaku yang akan selalu satu. Cintaku yang hanya ku miliki kali Dan kali yang lain. Cinta yang mengijinkanku berkata iya . atau cinta yang selalu ku banggakan. Cinta yang akan selalu menjadi hangat dan menjadikanku kuat. Aku begitu cinta dengan DIA.. Dia yang mengijinkanku tersenyum Dan mencintaiNya dengan caraku Bukan caramu Bukan caranya Jangan ajariku tentang bagaimana menjalani hidup Dia mengajariku lewat Al Quran dan Hadist Jangan bicara bagaimana berkata Dia telah memberikan surat cintaNya sebelum lagi aku dilahirkan hanya DIA jangan bicara kebenaran.. hanya DIA yang benar untukku jangan bicara kelompok. Karena aku sudah memilikiNya Telah memilihNya.. untuk selalu bersamaku Jangan mengajari tentang bergerak Karena gerakku hanya untukNya.. Bukan manusia atau dunia.. Ijinkan aku hanya mencintaNya.. Hanya DIA.....

Allah.. jaga dia..

Image
Tidakah kau mau tahu,kawan. Tentang ceritaku Tentang senyumanku Tentang keinginanku Tidakah kau mau mendengar,kawan Tentang tangisku Tentang tegarku Tentang diamku Tidakah caraku terlalu sulit, kawan Tentang mengerti Tentang memahami Tentang menjalani hari Saat ini kau jauh, kawan Semakin jauh ketika kau pergi Tak kah kau tahu, kawan Ada dirimu dalam doaku Dalam lantunan bisik dalam lailku Jika memang kau tengah jauh, kawan Ijinkan ku titipkan pelukanku padaNya Ijinkan dia menggantikanku Menjagamu selalu Dan menjadi pendengarmu Menjadikan sandaranmu Allah.. Jaga dia.. Semarang, 29 november 2011 ‘dalam dekapan kerinduan..’ 03.03

Setahun yang lalu...

Image
Sepintas aku tengah berdiri di tengah rintik hujan. Meniti langkah demi langkah ke PKMU. Menyelipkan sedikit waktu sebelum rapat kecil untuk agenda yang akan dilaksanakan lusa. Namun rintik hujan tengah menemaniku menerka dunia lewat senyuman dan kenangan setahun yang lalu. Setahun yang lalu ketika langkah ini masih biasa saja. Lama menyelinap dalam kesepian diri dalam dekapan beberapa buku yang hanya ku baca beberapa lembarnya yang menarik. Ketika yang lainnya seperti sepintas sepintas pikiran yang di ulang-dan di ulang. Kondisiku saat ini belum tepat untuk berfikir hal yang terlalu lambat. Setahun yang lalu ketika aku masih terlalu ‘tidak tau apa-apa’. Ketika ada beberapa orang yang kemudian berbicara tentang ‘kebenaran’ menurut mereka. Aku yang disini hanya tersenyum. Ya tersenyum saja. Hanya ingin berpikir banyak hal namun belum boleh. Seperti biasa. Aku hanya anak kecil yang baru saja menemukan mainan baru. Alhamdulillah jika mereka berpikir seperti itu. Aku hanya punya sedikit w...

sajadah cintaku

Menjelang malam aku hanya ingin berbias diri diantara diam dan kesadaran. Mengemudikan sendi sendi yang biasanya kokoh namun kini tak mampu ku kendalikan secara seksama. Aku hanya berharap punya waktu untuk sendirian. Namun belum di ijinkan. Bemum boleh untuk sendirian Masih harus menemani Masih harus bergerak Dan mereka Menanti Namun malam ini Hanya Ada aku dan DIA.. Dan biarkan .. Syukur ini tersungkur dalam sajadah cintaku Hanya padaNya.. Magelang, 21 november 2011
Image
Beberapa waktu kembali ke tempat dimana aku dibesarkan dan mengelola diri untuk pertama kali membuatku bersyukur. Syukur pada apa yang telah dan akan terjadi nanti. Melihat sudut itu aku merindu sosok itu. Sosok yang membuatku tertidur kelelahan selepas melepas tawa riang di dekat sungai. Sosok yang membuatku berhari kecil untuk membelikan rokok atau korek api untuknya. Sosok yang keras namun begitu lembut hatinya. Alm.Mbah kakung selalu punya sudut yang tak terlupakan. Lama kepergiannya tak membuat satupun kenangan itu terbias dan hilang. Pancingan itu. Atau sarung hijau itu. Atau foto-foto itu cukuplah membuatku kini menitihkan air mata ketika kembali mengenangnya. Mendidikku tentang senyuman dalam menunggu pancingnya mendapatkan ikan. Atau lantunan agama tanpa naskah yang beliau uraikan dengan sederhana namun luar biasa. Merindukannya punya rasa tersendiri untuk melantunkan dia dan kerinduan ini dalam selip-selip doa yang hanya ku persembahkan untuknya.. Semoga dia mendapatkan tempa...

lantunan cerita lewat warna

Image

sekilas tentang..

Image

menyapa FILSAFAT

Beberapa waktu yang lalu menemukan buku lama di tumpukan buku yang lama terabaikan. Salah satunya adalah buku tentang filsafat. Mangabaikan beberapa kemungkinan yang membuat pikiran terkontaminasi tentang banyak hal akhirnya kembali membacanya adalah pilihan. Ketika filsafat kini bukan hanya tentang kehidupan namun menyeimbangkan pemikiran tentang politik pula ada beberapa kemungkinan yang dapat terjadi. Perorangan yang memahaminya dapat mengaplikasikan materinya atau menambah pusing banyak kemungkinan. Salah satunya adalah ‘Plato’ yang nemawarkan realita tentang segi kehidupan yang lein tentang manusia dengan negara. Kemudian dia menawarkan konsep pemikiran tentang manusia dan negara yang memiliki persamaan hakiki. Dapat di interpretasikan bahwa apabila negara itu baik, mana manusianya baik pula.Negara adalah percerminan dari manusia yang menjadi warganya. Bergeser dari itu ada sudut lain yang menarik dari Yunani. Yunani adalah negara dengan kota yang mandiri serta saling bersaing da...

melangkah untuk kini dan nanti..

Menyentuh keping-keping dunia dengan kesemangatan dan syukur yang tak akan usai hingga keujung usia nanti. Hidup tengah memperkenankanku dalam suatu siklus anggapan yang cukup maksimal dan menempatkan pada posisi yang berbeda dan menyeluruh walau itu membuatku harus memilih untuk berbeda dan menjadikan kesendirian dan kematangan diri sebagai sarana pendewasaan yang menyentuh relung relung kejujuran. Dan aku menaklukan diri yang tengah bergejolak . langkah yang tak tertahankan. Peringatan akan kepastian dan keadaan yang lagi bingung dan penuh kebungkaman jika di jadikan acuan. Inilah nilai yang ku angkat dalam kesendirian . dan anggapan berbeda. Namun aku yakin tak akan pernah ada yang sia-sia. Tak ada yang terkata segan untuk membantu dengan ketulusan. Jalan ini terjal dan tak menjanjikan gelaktawa atau berkas –berkas bahagia, namun jalan ini melelahkan dan menyiku dan menerubuk kesusahan. Namun diujung jalan ini ada keabadian senyuman yang akan selalu kau inginkan untuk keu lihat . at...

dia mendengar, walau tanpa kata

menjauh dari peradaban.. dia tak mau jadi acuan.. walau diam.. dia mendengar.. dia selalu mengingat. walau tak bicara.. dia tahu dan menyulam cerita.. yang sudah dimulainya setahun yang lalu.. disini..

senyumanku :)

Image
Ada sudut dunia yang tak akan mungkin ku tinggalkan. Yang akan membuatku senantiasa tersenyum dan bungkam pada keadaan dan bagaimanapun cerita tentang dunia di luar sana. Di sudut ini, aku di ajari berbagai pelajaran yang tak mungkin bisa ku dapat dari agenda formal macam duduk di meja dan mendengerkan di lembaga pendidikan kemudian dinamakan sekolahan. Sudut ini yang mengajariku tentang banyak hal tentang kehidupan dan memandang dunia dengan berbagai cara. Keluarga. Yang tak pernah terlintas di benakku adalah dunia tak senyaman dan setenang dugaanku dulu. Banyak rintihan tak terdengar dan teriakan yang tak di dengarkan. Ternyata dunia tak mengenali kepeduliaan saat berbicara tentang banyak orang. Atau dunia tak se indah dalam kerangka senyum kasih sayang saat melihat seorang sahabatku dari keluarga yang menangis karena perceraian. Mungkin aku yang berada di posisi yang menyenangkan,karena kedua orang tua yang terbuka pada perbedaan. Terbiasa pada salah paham sehingga akhirnya di akhir...

Sudut lain dari Idul Adha.

Bagaimana memaknai arti ‘berkorban’ dalam artian sebenarnya maupun makna yang terselip di dalamnya. Setiap peringatan maupun sebuah sejarah agung yang di ukirkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail pada sebuah kepatuhan luar biasa pada perintah Tuhannya. Namun sebuah aplikasi terkini semua bagai terbolak balik. Mereka yang mengaktifkan sinyal sinyal kreatif dengan manfaatkan suasana dan memborong ‘wajah-wajah publik’ dengan korbannya. Semua adalah siluet wajah dunia saat ini yang tak pernah jadi ‘putih’ seperti yang dulu. Namun yang ku lihat hanya abu-abu dunia. Seperti banyaknya berita tentang kericuhan itu. Tentang banyaknya masyarakat saling limbung pemikiran dan kemudian berjatuhan di depan masjid karena berpikir dan menilai begitu berharganya setengah kilogram daging. Namun inilah potret Indonesia yang sesungguhnya. Bagaimana kita bisa lebih legowo untuk membagikan daging itu ke rumah. Para mereka yang berkorban dapat menilai mana yang tepat untuk mendapatkan daging kurbannya dan be...