Ku dengan deru gemeruh hujan di luar ruangan.
Namun sepertinya itu tak membuat rombongan di lorong ini beranjak. Riuh dan deru cerita tang bertutur dari seseorang ke yang lainnya malah makin menjadi. Dan aku yang sedari tadi duduk menunggu. Tetap menunggu. Tetap dengan ketentuan bahwa menunggu itu berarti member jeda pada sebuah kepastian yang indah.
Yasudahlah.
Ku kira aka nada yang menggema di dadaku. Satu riuh yang membuat sebagian orang akan berkata yang sama. Tak seindah itu dalam menunggu. Ku kira itu yang selama ini orang katakana. Ketika yang lainnya berguguran. Karena menunggu tanpa sebuah kepastian akan rencana sama saja menguji diri dan kesabaran.
Dan ku kiraaaa..
itu tak enak..
hihi.
Namun sepertinya itu tak membuat rombongan di lorong ini beranjak. Riuh dan deru cerita tang bertutur dari seseorang ke yang lainnya malah makin menjadi. Dan aku yang sedari tadi duduk menunggu. Tetap menunggu. Tetap dengan ketentuan bahwa menunggu itu berarti member jeda pada sebuah kepastian yang indah.
Yasudahlah.
Ku kira aka nada yang menggema di dadaku. Satu riuh yang membuat sebagian orang akan berkata yang sama. Tak seindah itu dalam menunggu. Ku kira itu yang selama ini orang katakana. Ketika yang lainnya berguguran. Karena menunggu tanpa sebuah kepastian akan rencana sama saja menguji diri dan kesabaran.
Dan ku kiraaaa..
itu tak enak..
hihi.
Namun faktanya aku masih disini.
Seorang yang penuh teguh hati. Tak ada satu pun alasan yang membuat aku beranjak. Dan tak akan ada lagi selaajutnyaaa..
ssssttt…
selain mau ke hatimu..
hihi ^^
Seorang yang penuh teguh hati. Tak ada satu pun alasan yang membuat aku beranjak. Dan tak akan ada lagi selaajutnyaaa..
ssssttt…
selain mau ke hatimu..
hihi ^^
#catatanARMA
#cerita dari sudut jiwa...
#cerita dari sudut jiwa...
