Tuesday, February 21, 2012

hmmmm...





hmmmm...





*magelang dan cerita..

Langit biru dan iringan awan putih itu menayangkan melodi lagu hari yang akan selalu menjadi indah. Walau tidak untuk hari ini. Perjalananku menyusuri kota ku kali ini bukan hanya sekedar untuk mencari foto. Keadaan telah mengajarkanku untuk menghargai sebuah sejarah. Bahkan sejarah hidupku sendiri.
Rumah tua yang mulai merapuh di pinggirnya membuatku sedikit bergidik. Bukan karena ketakutan pastinya. Namun keindahan kenangan yang tak terlupakan. Sekejap kemudian sudut pandangku memburam. Mencemooh diriku sendiri yang mulai larut pada keadaan dan gelombang kenangan yang mungkin tak ku dapati di manapun selain tempat ini. Rumah nenekku.
Lantunan lagi lama yang terdengar semakin mengisyaratkan rangkaian kegelisahan yang tak ada tepinya. Perjalananku yang oanjang. Putri pertama dari dua manusia yang berbeda namun satu jiwa. Cucu pertama dari 2 keluarga yang besar. Hingga cicit pertama karena kedua mbak putri dan kakung anak pertama serta bapak dan ibu juga anak pertama.
Namun aku tak tumbuh dengan biasa saja. sajak sajak gelora masa lalu telah ku rasakan bahkan sebelum aku melalui hari sebagai seorang yang mengerti tentang dunia. Tumbuh dengan kakung dan mbah uti yang begitu menyayangiku. Aku benar-benar menjadi anak 2 keluarga. Namun sepi dari peristiwa yang berwibawa. Di dekap takdir yang menjadikanku penyayang sekaligus penilai kehidupan.
Lintas keadaan yang akan membuat ku bukan hanya sekedar melabuhkan gemintang. Namun begitulah aku menikam diri dengan berbagai impian. Saat ini, ketika beranjak dari masa kanak-kanak dan mimpi-mimpi masa remaja yang meninggi. Aku tetap ingin menjadi anak dan perempuan di keluarga ini. menjadikan si kucing manis yang dulu selalu di suguhi segelas susu dan duduk manis di bangku depan sementara mataku tak lepas dari mereka yang berlarian di luar rumah dengan hujan hujanan. Rantai sakitku yang membungkamku tak inginkan lebih dari sekedar bernafas dan tersenyum lagi untuk hari selanjutnya.
Tumbuh menjadi arma yang sekarang tak akan mengubah apapun. Bahkan tak mengubahku menjadi pembangkang ketika ibu memintaku pulang untuk menemaninya berbagi cerita di teras rumah di iringi lagu ebiet karena bapak kerja dan adik yang kemah. Aku masih disini. Menjadi diriku sendiri.
*magelang dan cerita..

Friday, February 17, 2012

*kejenuhan memoar kita..*


Melantunkan syukur dalam hidupku. Hampir tak pernah terlepas dari segala bentuk bahagia yang tak berkesudahan. Langkah pelan maupun lari kecil yang membuatku tetap bertahan untuk tidak terlampau kesakitan dalam terjal langkah kehidupan. Nampaknya akan selalu ada celah dimana aku berdiri dan memandang masa lalu sebagai pilihan yang menjadikanku disini saat ini. dan tak ku sesali apapun itu.

Proses mengijinkanku untuk tetap berjalan. Waktu memberikanku ruang untuk dalam sekejap maupun berkelanjutan mengurai makna kehidupan. Dalam setiap pertikaian emosi mendidikku menjadi pribadi yang senantiasa mengilhami wacana namun tak menelannya dalam dalam. Hidup ini proses bahkan dalam kehidupan manusia. tak sedikit kebenaran dan kesalahan itu berbeda makna seiring berjalannya waktu.

Dan bentuk syukur ini menyandingku berdiskusi dengan malam lebih panjang. Merangkai kegelisahan lebih bijak dan kemudian mengelolanya lebih baik dari biasanya. Aku hanya ingin mencoba menggapai sebuah nada dalam syair suram yang tersembunyi dalam liku kehidupan. Aku mengeja makna kesantunan dalam elegi rindu pujangga yang terbias dalam lontar kejujuran yang tak bertuan.

Dan malam masih mengeja kehidupan. Rangkaian perbincangan yang kurangkum dengan elegi kedewasaan yang masih ranum. Membuka cakrawala kebatinan yang malah meredupkan sisi humanis karena tumbuh atas landasan golongan. Hingga kami yang tadinya mengeja perbedaan dengan keluguan kini mulai sok pintar dalam keterasingan akal.

Aku hanya diam di sini. Mengeja perbedaan dengan caraku sendiri. Inginku hanya satu. Kalian kembali lugu. Tak dapatkah kalian tetap menjadi luar biasa namun tak berubah. Tak dapatkan kita duduk melingkar bersama dan bercanda dengan gelak dan tawa yang bersahaja. Tanpa warna. Tanpa makna dan tanpa maksud saling membawa kesombongan tak berbentuk rupa.

Tak bisakah lagi kalian lugu. Mengajakku bersenandung tentang impian. Merangkai awan biru tanpa kesombongan. Mengeja ilmu dengan kesederhanaan. Walau tetap berproses dalam dan meniadakan kebimbangan golongan.

Tak bisakah kalian tetap lugu..
Atau harus ada yang bicara lantang..

Kalian di butakan dan di perdaya oleh kekuasaan..

*kejenuhan memoar kita..*
#magelang dan malam

Merah Muda, Selalu mempersona ~

Warna adalah bagian hidup yang tak bisa kita lepaskan begitu saja. warna adalah sudut mata yang dapat membuat kita berbinar maupun merengut karena tak sepaham. Warna adalah melodi pencitraan yang dapat memberikan keindahan dan pengertian berbeda di setiap yang berbeda. Dengan itu warna menjadi simbol penuh arti bahkan ketika kita membutuhkan kata yang tak bisa di ucapkan.
Begitulah sedemikian rupa aku menguraikan makna warna. Mengagumi dan cukup menikmati dunia dengan indahnya warna warni yang melantunkan simfoni keagungan yang kuasa atas karya ciptaNya yang luar biasa. Dan kini kembali membuatku tersenyum dan tersenyum.
Lalu mengapa merah muda?
Merah muda memiliki banyak arti mungkin baik manja atau menggemaskan . namun untukku merah muda memiliki sudut tersendiri yang bisa membuatmu bergumam dan berpikir tentang sesuatu. Berbeda dengan merah yang tegar dengan kokoh dan tak tergantikan. Berbeda dengan biru yang lembut dan mengayomi. Berbeda dengan hitam yang lebih baik kepastian. Berbeda dengan ungu yang memiliki banyak nyawa untuk baik. Berbeda dengan hijau yang menenangkan.
Merah muda atau pink berbeda. Ia memberikan kita ruang untuk kembali berpikir. Menebak namun tak dapat memastikan. Dan kemudian kita semua masih berada pada tempatnya. Dan kemudian menjelma pada ketetapan rasa. Rasa? Itu bukan berarti romantis bukan? Hmm.. hanya bercanda.
Merah muda itu membuat kita tak dapat memastikannya. Bukan berati orang itu tak pasti, namun warna itu dapat membuat kita sedikit harus mendekat untuk tau dan menilai lebih dalam. Warna ceria yang akan membuat lebih banyak senyuman dan mengapresiasi hari.
Merah muda telah hadir lama di hidupku. Apalagi hidup seorang perempuan yang tak lepas dari warna ini. namun untukku. Warna ini tetap mempesona dan penuh pengertian. Menjelma pada pengertian seorang tentang jiwa dan kebebasannya menjadi orang yang di inginkannya.
Hingga saat ini aku masih mengerti..
Bahwa..
Merah muda.. masih mempesona ~

memilih untuk berubah ~

Ada yang sepertinya kuat di depan namun rapuh di dalam
Ada orang yang nampakk begitu menjengkelkan namun begitu manis di dalam
Itu dia..
Itu dia yang menggandengku tanpa sentuhan di perjalanan hari
Itu dia yang mengajariku perjuangan untuk menggapai mimpi
Itu dia yang memintaku untuk di sisinya agar tetap kuat dan tegar
Namun bagaimana jika memang aku yang memiih untuk pergi
Patahkah persaudaraan kami
Seseorang itu yang kini berubah sinis dan menggores kata yang tak pernah lagi hidup dengan senyuman yang sama
Aku percaya dia tetap kuat
Allah yang akan menguatkannya
Sampaikan padanya bahwa aku tetap cinta..
Mencintainya karena Allah..
Dan itu tak akan pernah berubah
Dengan atau tanpa aku di sisinya..

singkat

Melantunkan segenap hampa dan kepalsuan itu bukan hal mudah. Membawa nama dan kesmepatan dalam waktu yang tak tertahankan juga tak pernah sengaja ku perjelas dalam nada. Andaikan ada sekumpulan melodi jiwa akan ku pantaskan banyak kata tak ku mengerti yang ku lingkari merah dalam kehidupanku.
Allah lebih tahu. Bagaimana seketika aku hanya terdiam dan kemudian menitihkan air mata dalam takdirnya yang begitu indah dan mempesona. Allah yang paling mengerti bagaimana dan kemudian meninggalkan jejak palsu atau memang ku ukir dalam penantian dan pengharapan yang nyata.
Selebihnya aku hanya manusia biasa. Itu yang ku tekankan,. Bagaimana aku tetaplah seorang anak dan perempuan. Ya. Itu yang akan selalu ada dan terdepan di benakku. Namun itu tak akan mengubah papun bukan. Malamku pun masih terlampau panjang untuk menguatakan hari ini akan berakhir karna aku patuh pada kehidupan.
Titik dimana kita meredam emosi dan berpikir tentang realita mengedepankan ku pada keinginan untuk lebih jelas dalam menatap mimpi. Jika kemarin aku di tuntun oleh seseorang untuk menemukan.dan kemudian dia telah memilih jalannya dan kemudian aku memilih jalanku sendiri. Inipun bukan karena siapapun membuatku memilih jalan ini. namuan lebih karena jalan ini yang membuatku terpesona dan takluk karena satu kata cinta.
Dan malam menjelang. Mengijinkanku untuk sejenak berlutut pada yang kuasa. Meletakkan segala daya dan upaya hanya padanya. Niat dan kemudian ku pasrahkan keadaan hanya pada kesatuan mimpi yang kurangkai dalam realita masif yang konon hanya dapat kuraih dengan kemampuan untuk menjadi pribadi batu yang lalu lalang dengan tungkai kebenaran yang satu.
Hari masih panjang untuk menangis. Namun aku memilih untuk diam. Walau tak mengerti apa arti teriakan.

simpul kerinduan ~

Menjaga kerinduan membuatku patuh pada keiklasan
Menyukai kerinduan membuatku berteman dengan kesabaran
Menikmati kerinduan membuatku legowo pada lisan tak berkata
Melengkapi kerinduan membuatku tahu arti kepastian
Indah dan tak pernah tersadarkan..
Ku biarkan hati menganga..
Melengkapi melodi melodi keabadian raga.
Hanya sedikit mengucap syukur atasnya
Dan lebih ingin menjadi sosok yang ku abaikan dalam jiwa.
Lantunan kerinduan tertahan dalam dada
Membuat hatiku sesak dan terpana dalam diam kebhinekaan kita
Kita..
Atau hanya
Dia?
Waktu jawabannya ~

Menjadi berbeda itupun perlu banyak bersabar. Dan kita harus kuar serta bertahan. (arma)

Menjadi berbeda itupun perlu banyak bersabar. Dan kita harus kuar serta bertahan. (arma)
Berbeda adalah pilihan. Terletak dan diletakkan pun adalah sebuah pilihan karena kadang diantara kita hanya sampai pada diletakkan tanpa tahu bagaimana dan apa yang harus kita buat dan kemudian apa langkah selanjutnya.
Hanya ada pilihan dalam hidup ini iya atau tidak. Alam tak akan banyak mengijinkan kita untuk abstain. Karena pilihan ini akan memiliki banyak akibat yang kurang berkenan akan hari dan kemudian kurang baik untuk di kemudian hari.
Berbeda adalah pilihan. Ketika kita memiliki batas pikir yang berbeda. Memiliki celah yang berbeda dari yang lainnya. Baik itu antara sinergi atau berbeda haluan cerita, dari sana kita akan menemukan kesempurnaan. Karena kesempurnaan terletak dari bagaimana kita saling melengkapi dalam kekurangan bukan ketika kita sama.
Berbeda adalah pilihan. Ada akalanya ketika tanpa perbedaan ada yang hampa dan kekurangan kebiasan yang biasanya di keluhkan. Oerbedaan akan membuat kuta tahu sampai mana kita kuat dalam mempertahankan argumen atau kemudian semakin kuat dengan legowo dan menerima pendapat orang lain.
Berbeda adalah pilihan. Hidup ini juga merupakan simbol hidup yang tak perlu di pertanyakan ‘mengapa’ lagi. Karena masalalu adalah ketetapanNya yang sudah terjadi. Kita hanya tinggal merancang proposal masa kini dengan ikhtiar maksimal agar di ACC oleh Allah dan kemudian di jadikanNya nyata jika di kehendaki.
Alam adalah lukisannya yang paling Indah. Seakan memberikan banyak kesan dan pesan yang indah secara bersamaan dan memiliki banyak kesempatan. Alam akan indah ketika memiliki banyak perbedaan warna, suara, bentuk hingga kehidupannya. Alam akan begitu indha ketika kita mensyukurinya dan membuat perbedaan itu simfoni ketaklukan.
Perbedaan itu tetap menjadi pilihan
9 Februari 2012
*the sweetest room white*

Tuesday, February 7, 2012

tentang senja ~


Kembali ke kota kelahiran. Melintasi jalanan yang mulai sepi karena guyuran hujan yang baru saja padam namun masih meninggalkan mendung yang berganti dengan petang yang sesungguhnya. Siluet senja menjajakan dinginnya kesombongan kota. Gedung mewah dan bersenjata gemerlapnya. Dan yang lainnya tengah sibuk menata baju megahnya. Tanpa mengingat mereka yang meradang dan membahana dengan pekik merdeka sebari menekan erat perut mereka.

Hari menjelang dalam jenakanya. Namun ada yang lain kali ini, karena libur kewajiban. Ada banyak torehan pinta yang harus ku sudahi untuk kembali ke rumah . namun ku pastikan langkahku tak berhenti. Dan pikirku tak tumpuk otak serta tak mati hati.

Langkahku terurai pada jalanan pasar yang biasanya jarang ku lewati. Teremang dalam keinginan untuk menjalin kenangan dalam senja yang menemani dengan senyum malunya.namun aku menemukan harta lain.sambutan dingin dengan sejajar dengan lirikan sadis mereka.

Dimana dunia ku yang menebar keindahan dan keinginan untuk berbagai. Atau aku malah hanya bermimpi. Itu hanya si imajinasiku saat masih belia dunia. Aku masih tak mengerti akan arti hari. Ini hanya kota kecil di sudut pulau jawa. Belum lagi jika aku melihat ibu kota atau lebih jauh mungkin ibu pertiwi bukan hanya menangis melihat ini. anak jalanan atau lagu serampangan mereka. namun juga melantunkan lagu sedih dan menangis menjerit.”Asalkan bukan lagu boy band” itu sedikit pesan salah seorang kawan padaku.

Namun bagaimana keadaan kah yang membuatmu tak lagi mengerti. Tentang keadaan tentang pemahaman. Kurang mengerti tentang apa yang kau tak mengerti lagi. Apa yang cukup dan kurang kau inginkan untuk di pahami dari banyak hal yang ada di sekitarmu. Dari mulai kesenjangan hingga tidak ada lagi ketauladanan nyata di sekitar kita.

Bapak bapak rakyat yang katanya membela dan mewakili, malah sibuk memperkaya diri. Mereka yang dulu merenda mimpi kini menghujam nyata kemunafikan diri. Mereka yang dulu meminta dukungan kini menendang tanpa kasihan kami yang memeluk lapar. Mereka yang dulu di puja kini mengamuk rakus harta tanpa melihat kami yang menanti hidup tanpa kepastian.

Ini baru kotaku yang kecil. Ini belum ibu kota yang katanya lebih kejam dari ibu tiri. Ini belum apa apa dibandingkan mereka yang melata mencari kepingan

kepingan rupiah tanpa tau apa yang akan terjadi esok hari. Ini belum mereka yang merenda khayalan tanpa di tanggapi kehidupan.
Ini bukan ibu kota yang gemerlap ketika malam hari sedangkan ada sosok mengingil menanti mati di bawah jembatan.

Pengemis tua di ujung jalan itu tertunduk dengan kaki tuanya yang berhimpit menyaksikan gemericik hujan. Memandang dengan kesederhanaan namun bersaing dengan gelak tawa pedagang dan sekumpulan ojek yang ada disampingnya. Namun perdulikah mereka bahwa ada yang kelaparan di sudut sana.

Takkah aku melihat realita ini . atau memang harus begini? Inikah yang maksud seimbang kawan. Mungkinkan ku temukan jawaban dan definisi kata seimbang. Namun akankah ini lambang keseimbangan atas ketimpangan sosial yang ada di sekitar kita ini. benarkah harus ada yang miskin untuk ada yang di katakan kaya. Haruskah ada yang sedih saat akan mengatakan bahagia.

Atau aku memang harus belajar pasrah.

Toh nantinya ada pemerintah yang akan memperbaiki keadaan.
Untuk apa ada pemerintah dan menunggu jiika kita mau menolong saat ini. kenapa tidak?
Apa yang kau ragukan lagi?

Magelang. 29 desember 2011

Kemerdekaan dari perintah-NYA


Cerita ini mengalir dari sisi dunia
yang menjanjikanmu terbungkam jika kau mau.
Atau tatap lesu keadaan jika kau lirik.
Atau paras pasrah ketika kau tikam dengan mimpi.
Kami hanya rakyat yang tak tahu menahu tentang apa apa.
Tak mengerti tentang dunia.
Hanya sedikit mencerna diri.
Untuk mendapat dan tetap hidup di kemudian hari.
Namun apakah hidup hanya untuk itu.
Apakah hidup hanya soal makan esok hari
Hanya tentang makan hari ini untuk hidup di kemudian hari.
Yang aku tak mengerti..
Mengapa air mata ini melelah.
Melihat ketimpangan
Melihat anak jalanan
Melihat mereka meringkuk di pinggir gemerlap kota
Mengapa ada yang lainnya terbahak
Mengucap kata kotor untuk membungkus kebahagiaan mereka
Padahal yang lain.
Bersyukur atas kesederhanaan mereka
Bila benar ini dunia
Dan keseimbangan yang harus ada
Apa ini yang di namakan keseimbangan atas namaNya?
Atau kita telah merdeka.
Bahkan dari perintahNya
Untuk adil dan menjadi pemimpin
Dan lebih memilih takluk
Dan
Tak memiliki mimpi
Toh kita masih bisa hidup saat ini
Walau di rantai leher
Dengan kemunafikan hari..

waktu yang mengesankan ~


Waktu yang kita miliki adalah harta yang begitu berharga. Bagaimana waktu yang terlah terlewati tak akan kita miliki kembali. Maka dari itu dialah yang paling jauh dari kita. Hal yang akan membuat kita mengetahui akhir hari yang akan kita miliki. Kebahagiaan maupun sebuah kesulitan sesuai dengan apa yang kita ikhtiarkan.

Waktu ini pula yang mambuat kita belajar tentang banyak hal. waktu yang mempertemukan kita pada sebuah peristiwa yang akan membuat kita belajar tentang menerima dan mengiklaskan. Waktu yang akan membuat kita tersenyum dan memahami sesuatu.

Ujian yang hadir dalam hidup kita juga tak akan lepas dari waktu. Baik itu ujian dalam bentuk kesulitan maupun kebahagiaan. Semuanya adalah bentuk kasih sayangNya. Bahwa Allah tak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan kita.
Ujian dalam bentuk kesulitan dapat berati adalah sebuah teguran, teguran dalam bentuk kesulitan ini akan membuat kita lebih dekat padanya.

Kita akan di hadapkan pada pilihan bertahan atau menyerah. Disanalah kita di antarkan untuk belajar memahami karakter diri dan memohon pertolongan kepadaNya.

Dengan pinta dan doa yang tulus. Dengan airmata dan sujud yang lama. Dengan kerendahan hati dan kesungguhan jiwa. Akan membuat kita belajar banyak hal tentang pasrah dan tawakal terhadapnya.

Ujian kebahagiaan juga merupakan teguran atasNya. Kebagiaan yang kita miliki akan membuat kita bersyukur atau malah menjadi sombong dan terlupa padaNya. Kebahagiaan yang kita terima akan membuat kita makin dekat atau malah menjauh dariNya. Jika mendekat akan bertambahlah kebahagiaan kita atau jika menjauh maka akan terjadi sebaliknya.

Waktu yang akan membuat kita mengetahui akhir atau awal sebuah peristiwa. Waktu yang akan membuat kita teringat atau terluapa pada sebuah kenangan. Waktu yang akan membuat kita mau menerima letak atau mengiklaskan sesuatu.

Semoga waktu yang kita miliki semakin bermanfaat bukan hanya untuk diri kita namun juga orang di sekitar kita.
Karena waktu yang telah berlalu adalah suatu hal yang paling jauh dari kita yang tak bisa kembali.

Friday, February 3, 2012

KAMMI komsat UNNES





KAMMI komsat UNNES





KAMMI komsat UNNES





KAMMI dan Indonesia dalam Hidupku,,




Sebuah negara yang maju atau tidak secara subyektif saya dimulai dari masyarakat. Masyarakat yang maju memiliki kesadaran tentang peran pentingnya pendidikan, kesehatan,keamanan maupun pemerintahan yang berkompetensi dan berkontribusi benar dalam suatu negara.
Dari berbagai hal diatas hal yang paling penting dan mendasar adalah pendidikan. Pendidikan merupakan landasan dalam berpikir maupun bertindak seseorang. Sehingga bagaimana orang tersebut berpikir dan mengambil keputusan terdapat faktor pendidikan dan sejauh mana pemahamannya dalam suatu hal. Hingga bukan wacana yang tabu bahwa pendidikan merupakan cikal bakal dari bagaimana berkembangnya suatu negara.
Pentingnya pendidikan memiliki korelasi yang berkesinambungan dengan terbentuknya masyarakat yang madani. Masyarakat ini yang nantinya akan membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki orang-orang yang berkompeten dan berakhloak yang nantinya akan menjadi pemimpin rakyat di parlemen maupun pemerintah yang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan yang memiliki landasan dan pengetahuan yang jelas dan pemahaman yang benar. Sehingga terwujud Indinesia sebagai negara yang adik,makmur, dan sejahtera.
Jika berbicara tentang negara maka perbincangan itu akan lekat pada KAMMI. Seluruh aspek dari pergerakan ini adalah menuju perbaikan masyarakat yang nantinya akan berdampak pada perbaikan negara pula. Dengan pergerakan khususnya yang dilakukan KAMMI dalam tataran kemahasiswaan adalah sebuah implementasi besar pada bentuk nasionalisme kekinian yang merupakan sumbangsih untuk Indonesia.
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) memberikan peluang besar untuk berkontribusi dengan pemikiran yang merdeka yang keutuhan dalam pemahaman. Disinilah letak perbedaan KAMMI dengan gerakan mahasiswa biasanya. Bukan hanya tujuan organisasi yang KAMMI usung namun juga cita dan cinta besar untuk ISLAM yang kami yakini akan mengusung kemenangannya dengan tegaknya Din Allah di muka bumi ini.
Berbicara tentang pendidikan di Indonesia adalah hal yang selalu menarik untuk di perbincangkan. Lebih jauh peran pendidik sebagai hal yang berperan penting dalam hal ini. pendidik yang nantinya mengantarkan putra dan putri bangsa ke tataran pemikiran yang lebih tinggi. Hingga dapat mengantarkan penerus bangsa ini menuju pekerjaan maupun mengambil tongkat kepemimpinan Indonesia kedepan.
Hingga KAMMI adalah gerakan yang mengedepankan pemecahan masalah bukan hanya sekedar pandai beretorika dalam ucapan , namun memberikan sebentuk kontribusi. Dalam pendidikan , KAMMI membuat Rumah Belajar di desa binaan yang bukan hanya memberikan pelajaran tentang pendidikan formal namun juga tentang pendidikan agama yang akan memberikan landasan untuk karakter dan pengertian sejak dini tentang Islam yang sesungguhnya serta toleransinya dengan agama lain hingga menciptakan harmonisasi berbedaan tanpa melupakan soal aqidah.
KAMMI yang mendedikasikan diri menjadi sahabat dan sekaligus ‘rival’ pemerintah atau birokrasi. Sahabat disini memiliki banyak arti saat pemerintah membutuhkan dukungan dari kami dengan esensi hal yang baik dan memiliki tujuan tentang kesejahteraan rakyat mengapa tidak. Namun ‘rival’ disini bukan hanya sekedar musuh. Namun juga musuh yang efektif. Musuh yang akan memberikan banyak motivasi untuk berbuat dan memberikan hal yang lebih baik untuk rakyat.
Hingga KAMMI memiliki jalan dan sejarah sendiri tentang pergerakannya. Dari pertama di bentuk dalam pergolakan negeri yang di uji dari awal pembentukannya. KAMMI menjadi tangguh dalam langkah dan mantap dalam mengambil tindakan. Bukan hanya sekedar retorika namun juga kajian hingga memberikan solusi terhadap masalah rakyat sekitar maupun negara.
Jika pemuda adalah aset bangsa, dan mahasiswa adalah agen pencipta perubahan maka KAMMI menjadi sejarah Indonesia. Sejarah yang akan mengawal dan ikut membawa Indonesia ke tataran yang lebih baik di masa yang kan datang.
KAMMI dalam hidup ini lebih dari tempat untuk bergerak . bergerak dengan cara dan dengan tekad yang berbeda. Pergerakan yang membuat saya berpikir dua kali untuk meninggalkan jalan ini. Seperti terperdaya oleh pemahaman dan pencerdasan yang secara langsung maupun tidak di sini. Aku telah takluk. Takluk pada jalan yang terjal lagi berduri ini. Jalan yang bahkan tak menjanjikan apapun namun aku tau ada hal yang tak mungkin ku dapatkan dari manapun. Satu yang KAMMI maupun gerakan Islam perjuangkan yaitu tegaknya Din-Allah di bumi tempat kita berpijak kini.
Bentuk pembelajaran itu terurai begitu saja disini. Dimanapun saya melangkah ada saja hal baru yang siap ku nikmati keberadaannya. Entah itu kebenaran-kebenaranNya yang tersaji dalam setiap kata yang ada di perbincangan mereka maupun diskusi menegara dan langkah kongkret untuk perbaikan. Hingga saya bukan hanya belajar banyak hal. namun juga memiliki pengetahuan tentang pemahaman maupun mendalami suatu hal.Termasuk mengerti keinginanku sendiri untuk lebih jeli dalam kehidupan. Mengenali kebenaran dengan landasan dan kemudian menafsirkannya dengan tepat.
KAMMI adalah hal yang membawa saya untuk lebih dapat berbincang dengan buku-buku itu. Membuatku larut dengan pikiran yang benar dan nyata akan segala seuatu. Sampai kini sayadisini. Mencoba mengisi kekosongan yang saya miliki dengan rintisan rintisan mimpi yang saya bangun. Tak ada yang pernah akan menolakku untuk melangkah jika memang itu telah menjadi tekadku dan benar dalam langkah bukan hanya sekedar baik dalam niat.
Kini ketika sebagian dari saya mendapatkan tempat dalam banyak kenangan serta cinta dan keinginan untuk memperbaiki diri lebih dari sebelumnya. Aku hanya ingin menjadi sosok yang tersenyum. Tersenyum atas hari yang ku miliki bersama KAMMI. Dan hidup dalam gerakan dan pencerdasan di KAMMI.
Dan disanalah KAMMI berada..
Tempat tempat aku menimba dan memberi..
Tempat belajar dan mengajari..
Tempatku mengerti dan di mengerti
Tempat aku menemukan dan dipertemukan..
Kammi punya cerita di hidupku..
Yang menjalankan sendi sistematisku
dalam dakwah dan kehidupan..
begitulah KAMMI di hidupku..
(Arma Setyo Nugrahani ~ UNNES)