Thursday, December 22, 2011

Petikan tak terlupakan


Membaca buku adalah bagian hidup yang tak akan pernah terlupakan dari hidupku. Mungkin selain jalan-jalan dan mendoktrin orang, membaca adalah hal yang menyenangkan untuk selalu ku lakukan. Menjadikannya salah satu agenda harian adalah hal yang patut untuk disarankan dari sekian agenda yang mungkin akan membuat yang membaca ini geleng-geleng kepala jika seorang arma menguraikannya disini *sok banget*.
"senyum adalah obat yang sejuk"- negeri 5 menara
Namun ada satu petikan yang masih nampang di depan meja bukuku.Nampak menyenangkan untuk selalu jadi motivasi agar menjadi hal yang membuatku tersenyum sepanjang hari. Dan memang itu menjadi hal yang cukup membuatku nampak lebih cerah setelah beberapa pekan harus agak kusut karena berbagai hal.
Senyuman adalah hal ibadah yang paling mudah untuk dilakukan. Senyuman yang tulus akan membawa pengaruh positif pula ke kehidupan kita. Senyuman dan sikap akrap akan membuat orang di sekitar kita nyaman dan selalu berkenan untuk tersenyum setiap saat. Senyuman itu yang nantinya akan membawa banyak hal yang tak terduga , hal yang bahkan tak pernah kita impikan, bingkisanNya yang siap hadir disini.
Senyuman itu yang membawa aku beberapa waktu yang lalu kembali menyapa kejutan dan bingkisan kecilku di tahun ini. karena hari ini adalah genap setahun kehadirannya. Aku baru sadar kenapa tadi pagi terbangun di pagi buta. Mungkin karena ini *nggak nyambung* namun nampaknya memang tak ada hubungannya karena setiap malam aku di bangunkan karena alarm memang berdering jam segitu. #gedubbrak.
Seriusly hal yang menyenangkan saat melihat orang yang kita sapa dan kita berikan senyuman ganti memberikan hal yang sama. Dengan kebiasaan itu kita bisa membuat orang lainpun merasa nyaman ketika hadir di kehidupan kita. Dan itu akan berdampak positif pada silaturahim kita. Adanya silaturahim akan membukakan pintu rejeki juga kan? Waw.. nambah-nambah saja ya. Hal positif dari senyuman.
Jadi mari tersenyum untuk dunia. Untuk Indonesia. Dengan pikiran positif, pikiran positif maka tindakan kita akan menjadi positif pula. Semoga Indonesia semakin memiliki energi untuk selalu positif. Tersenyumlah..  (arma-fe)

Wednesday, December 21, 2011

Nge-KLIK di FAKULTAS ??

Tanggal 20 Desember 2011 menjadi hari yang bersejarah bagi Fakultas Ekonomi. Hal itu disebabkan oleh hari ini adalah diadakannya pemilihan Gubernur Bem FE,DPM dan Ketua HIMA secara On Line. Sebuah kemajuan yang di tempuh oleh Fakultas Ekonomi selepas keberhasilan pemilihan Presiden Mahasiswa UNNES yang sukses dilakukan secara Online pula.
Sebuah catatan baru yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi yang kiranya baru berdiri 5 tahun. “masih banyak yang perlu di tingkatkan, namun apresiasi kami sampaikan untuk tim IT dan panitia PPU untuk kesuksesan pemira ini”begitu ungkap Bambang Prishardoyo sebagai Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan di sela kunjungannya ke TPS.
Tercatat ada beberapa mahasiswa yang mencalonkan diri sebagai Gubernur BEM FE , DPM dan ketua HIMA. Prilianto Pambudi sebagai calon tunggal sebagai Gubernur BEM FE periode 2012. Kursi DPM diwakili oleh Saringatun Mudrikah,Fosfit Dianang, dan Mares Suci Ana P. Ketua HIMA Manajemen juga hanya mewakilkan satu calon tunggal yaitu Rendra Saputra. HIMA Ekonomi Pembangunan juga hanya terdapat 1 calon tunggal yaitu Abdul Bakhir. Hima Akuntansi ada 2 calon yaitu Nugroho Hendri dan Rudi Hartono.Serta HIMA Pendidikan Ekonomi yang kali ini mengadakan pemilihan yang ke 2 dari tahun kelahirannya menempatkan 2 calon yaitu Fani Galih S, Teguh Ashari.
Harapan besar untuk kedepan adalah adanya kesadaran politik pada mahasiswa untuk mensukseskan segala bentuk agenda yang di selenggarakan. Pemira adalah awal untuk menentukan babak baru dalam organisasi kelembagaan di fakultas maupun universitas. Semoga mahasiswa dapat memanfaatkan moment ini untuk belajar berdemokrasi dan pelajaran politik sejak dini.(arma-fe)

Ranah 3 Warna ~ bingkisanNya tak akan tertukar

Kembali membaca buku ini di sela berbagai aktivitas dan agenda yang ada membuatku selalu memiliki energi baru untuk tersenyum. Ada banyak cara untuk bersyukur. Dan cara bersyukur itu ada banyak dengan bentuk formal dalam sholat dan sujud kita. Atau dengan cara yang lainnya.
Salah satunya adalah memaksimalkan apa yang ada dalam diri ini. setiap dari diri dan konsep seseorang memiliki banyak kelebihan dan kekurangan. Namun kelebihan itu bukan hal yang mudah untuk kita temukan kadang orang lebih mudah menemukan kekurangan dari pada kelebihan seseorang. Hingga kelebihan itu terkadang hanya berhenti sampai bakat tanpa adanya olahan hingga menjadi suatu karya.
Dan dalam buku Ranah 3 Warna diungkapkan secara jelas bagaimana perjalanan seorang Alif menjadi seorang yang ‘berjuang’ di hidupnya. Bagaimana sosok Alif yang serba kekurangan bekerja dan menyerah kemudian bangkit dan mencapai apa yang di inginkannya.
Setiap orang punya proses dalam hidupnya. Proses dimana dia menjadi sosok yang berbeda dari yang lainnya. Sosok yang membuatnya akan menjadi hebat dengan tempaan berbagai masalah yang memaksanya untuk bertindak dan menyelesaikannya. Masalah itu yang akan membuatnya berusaha dan berjuang untuk hidup. Dan hal itu yang akan membuatnya kuat dan bertahan
Hal yang dapat diambil dari Anwar Fuadi,buku Trilogi-nya yang kali ini begitu menginspirasi. Bagaimana kasih sayang Allah sungguh terlihat jelas. Bahwa belaiNya bukan hanya sekedar dengan senyuman dan tawa riang. Namun tangis dan cobaan adalah kasihnya yang akan membuat kita bertambah kuat dan kuat dari sebelumnya.
Apapun dari hidup ini adalah proses Allah memberikan kita pelajaran. Hingga bila kita dapat melewatinya hal itu dapat menjadi cerita indah yang kemudian dapat menjadi inspirasi bagi orang lain. Begitulah Anwar Fuadi menceritakan kisah yang begitu menarik untuk selalu di ikuti dan dinanti pembacanya. Tetaplah bertahan dan berjuang dalam hidup. Karena bingkisan Allah tengah menantimu di ujung jalan dan bingkisanNya tak akan tertukar. (arma-fe)

Sosiologi Politik dan Kehidupan

Politik dan kehidupan merupakan dua pokok bahasan yang tak akan pernah selesai untuk di jelaskan. Hal ini begitu melekat dan tak dapat di pisahkan. Hingga begitu masuk logika jika diantaranya ada sosiologi yang kemudian mencangkup segala bentuk advokasi pada kehidupan manusia.
Belum banyak yang saya ketahui tentang keduanya memang. Hal yang belum dapat begitu dapat saya uraikan ketika ketiganya adalah hal yang cukup menarik dalam ulasan. Walau secara faktual,politik bukan soal ulasan dan perdebatan namun lebih jauh tentang advokasi dan tindakan real yang di lakukan oleh pelakunya. Contohnya yang dekat di sekitar kita adalah lembaga sosial seperti badan legislatif dan eksekutif. Hingga tidak jauh kiranya mengulas hal ini ketika keadaan kampus tengah panas dengan berbagai pemilihan dari mulai Presiden Mahasiswa hingga Gubernur BEM di setiap fakultas.
Dapat menjadi perhatian bahwa sentran dari masalah politik adalah konflik-konflik manusia atau proses dengan mana masyarakat membuat keputusan-keputusan ataupun mengembangkan kebijakan-kebijakan tertentu(pengantar sosiologi politik : 3). Anggapan ini agaknya menjadi banyak keterbukaan pikiran bahwa politik merupakan bahasan paling strategis untuk di lakukan selepas ekonomi maupun sebelum masalah yang lainnya.
Kedekatan kita dengan politik dapat menjadi pemicu bahwa sebenarnya kitapun merupakan pelaku dalam dunia politik walau secara tidak langsung. Dalam banyak hal dapat di perlihatkan contoh adanya partisipasi pada politik hingga pengamat politik yang secara tidak langsung berpengaruh pada keputusan atau peletakan hasil suara.
Dalam hal ini mahasiswa tengah menempa diri menjadi seorang yang belajar menjadi partisipan politik. Sebelum menjadi seorang yang benar-benar terjun langsung di masalah politik. Mahasiswa seharusnya dapat belajar menjadi diri yang kritis dan mempu menjadi aktivis dalam kehidupan kampus. Oleh karena banyak hal yang dapat menjadi perhatian disana sebagai sarana belajar tentang politik .
Dalam posisi ini sosiologi dapat menjadi peramu dalam berbagai masalah yang ada dari mulai masalah dalam kampanye atau pemilihan suara ketika kita berbicara tentang pemilihan dalam proses politik. Namun lebih jauh, bagaimana partisipasi bukan hanya berhenti sampai ke pemilihan saja. Namun hingga berjalannya suatu lembaga dan hingga akir ke pengurusan lembaga tersebut. (arma-fe)

Sekilas tentang Kita-Kita

bapak kamu kerja di dealer ya??
Kok tau??
Soalnya kita... One Heart
Krik krik??

Demikian adalah salah satu bentuk guyonan yang kini tengah gemar di lontarkan oleh banyak golongan. Dari mulai tebak-tebakan hingga pantun mungkin guyonan ini yang paling laris menyita perhatian. Guyonan yang dipelopori oleh aktor di Opera Van Java ( OVJ ) yang setia mengunjungi penontonnya setiap malam jam 8 ini selalu mengundang gelak tawa. Dari episode ke episode tak ada yang tidak dapat menjadikan penontonnya terbahak karena kelucuan lakon dan ceritanya.
Dari mulai sule, andre, aziz , nunung dan parto yang berperan sebagai dalang menjalankan penokohannya menjadi sangat apik dan menarik untuk di tonton. Termasuk pada serial yang kemudian menjadikan guyonan rayuan ini booming hingga saat ini.
Banyak hal yang menjadikan guyonan ini di gemari karena cara penyampaian sampai isi dari guyonan yang cenderung lucu dan ‘nyeleneh’ hingga banyak kalangan remaja mengikutinya. Banyak yang dapat di lihat dari kreativitas si penyaji guyonan sampai apresiasi penonton. Semua guyonan setidaknya dapat menghilangkan rasa penat terhadap kehidupan sehari hari, namun lebih baik jika guyonan itu bukan hanya berakhir menjadi guyonan namun dapat menjadi hal yang bermanfaat dan berisikan kebaikan.(arma-fe)

pemikiran seseorang..


ndak terkejut memang ~

http://saidedwin.wordpress.com/category/politik/

MAKNA WAKTU


Untuk memahami makna SATU TAHUN

Tanyalah seorang siswa yang gagal dalam ujian kenaikan kelasUntuk memahami makna SATU BULAN
Tanyalah seorang ibu yang melahirkan bayi premature

Untuk memahami makna SATU MINGGU
Tanyalah seorang editor majalah mingguan

Untuk memahami makna SATU HARI
Tanyalah seorang pekerja dengan gaji harian

Untuk memahami makna SATU JAM
Tanyalah seorang gadis yang sedang menunggu kekasihnya

Untuk memahami makna SATU MENIT
Tanyalah seseorang yang ketinggalan kereta

Untuk memahami makna SATU DETIK
Tanyalah seseorang yang selamat dari kecelakaan

Untuk memahami makna SATU MILI DETIK
Tanyalah seorang pelari yang meraih medali perak Olimpiade

Dan akhirnya, sadarkah Anda bahwa waktu terus berlalu?
Siapkah Anda mempertanggungjawabkan kepada Allah?
Bagaimana Anda menggunakan setiap mili detik waktu anda?

copy from :
http://saidedwin.wordpress.com/category/kutipan-buku/

Tuesday, December 20, 2011

little story ~



Lipatan kertas itu sudah jadi tiga biji saat aku kembali melirik jam di hp. Ku hela nafas panjang dan mengamati keadaan sekitar. Sepi tak ada orang dan hanya sesekali motor lewat mengantarkan bau asap tak bersahaja.
Ku tatap langit sore ini menanti mendung ini sekejap menjadi hujan. Dan kemudian melumat ketidaknyamananku dengan kekosongan waktu yang kini tengah terjadi. Tangan yang kemudian membuka halaman di buku yang ku bawapun hanya berakhir dengan terbukanya halaman demi halaman tak ada niat dan minatku untuk kembali membaca. Mungkin moodku sudah ditelan mendung.
“Assalamu’alaikum..” ucap suara yang tak lagi asing untukku.
“wa’alaikumsalam..kena macet dimana?” sindirku . ada suara tawa kecil yang ku dengar tanpa memalingkan muka.
Ternyata suara itu memilih untuk duduk di sebelah tiang. Jadilah tiang pinggir gedung ini menjadi hijab bagi kami. Dan ku ulurkan kumpulan berkas ke arahnya.
“itu surat dan proposal untuk kegiatan bulan depan,mohon di teliti dulu” uraiku saat berkas itu kemudian berpindah tangan.
“terima kasih ya ,ukh..ada lagi?” ungkap suara itu.
“sepertinya tidak, akhi boleh pergi untuk kajian di mushola sore ini,ada undangan jadi pembicara kan?” tegasku
“astafirullah..iya saya lupa. Pamit dulu , ukh.. assalamu’alaikum” ucapnya sambil bergegas beranjak.
"wa'alaikumsalam" jawabku lirih sambil memasukkan buku ke tas kecilku.
Tanpa ku sadari aku tersenyum kecil. Dan ekor mataku mendapati punggung itu menjauh dan kemudian hilang ditikungan jalan.

#sedikit cuplikan dari tulisan yang kematin ku buat judulnya "pilihanku tetap DIA"
tulisan yang memang menjadi memori tersendiri untuk salah seorang akhwat di kampusku..walau kini tlah pergi..
semoga ceritanya tetap menginspirasi .. :')

torehan tinta kecil sore kemarin ~


Ku palingkan pandanganku ke langit sore ini. mendung masih menikam seperti biasanya. Pertanda hujan akan menemani ku melintasi perjalanan sore ini. tanganku berbegas menata tas kecil merah yang kini menjadi teman aktivitasku. Cukuplah beberapa barang ini menemani perjalananku sore ini. dari mulai air mineral,headset, booknote kecil dan pulpennya,payung dan yang tak pernah tertinggal adalah Quran pink yang menemaniku selalu.
Langkahku tajam mengarungi jalan terjal ini. bukan hanya kiasan, namun jalan menuju gedung lembaga mahasiswa ini memang belum di perbaiki 3 tahun terakhir ini. katanya belum ada dana. Padahal hampir tiap tahun kenaikan SPL diselenggarakan. Walau untuk yang tahun ini turun,namun biasa semesterannya melambung. Akhirnya ya tetap naik kan?
Belum ada orang. Lagi dan lagi ketepatan waktu menjadi bagian tanya yang belum menemukan jawaban yang jelas. Dan aku hanya berakhir di langit yang mulai menemukan gerimisnya. Satu satu rintiknya hadir dan menemaniku kembali menanti rapat yang bahkan yang mengundang saja tidak mencantumkan namanya. Sepertinya harus ada training deh. Training tentang anggota kemasiswaan dari mulai laku dan tindakan. Hal sepele namun kadang lebih dekat dan mengena pada mahasiswa daripada kegiatan-kegiatan yang kita adakan.
Jadi ingat perjalananku ke PGSD Tegal. Beberapa waktu yang lalu kesempatan untuk mampir ke jurusan yang dulunya jadi pilihan nomer satu ku itu tak aku lewatkan. Walau harus mangkir dari perkuliahan namun tak mengapa jika kesempatan itu tak ada duanya.
Terkejut dan tertegun kami, khususnya aku mungkin keadaan ruang perkuliahan yang terlihat tak seperti yang ku bayangkan. Jurusan yang bawasannya menerima paling banyak mahasiswa baru mungkin malah mendapatkan fasilitas yang demikian. Mungkin pantas ketika mereka merasa di nomor duakan. Hingga banyak yang merasa diri mereka terpencil dan jauh dari peradaban UNNES walaupun letaknya berada di pusat kota.
Dari perbincangan yang terjalin disana banyak hal yang saya dapat dari mulai kurangnya fasilitas hingga sampai informasi. Ada yang mereka keluhkan adalah media informasi tentang agenda atau kegiatan yang kurang terbaru disini. Bahkan sampai Express yang bawasannya adalah media cetak kampus yang terbit setiap minggu yang membawakan informasi terkini kampuspun sampai telat.
Banyak hal yang bisa di lakukan di lembaga kemahasiswaan khususnya yang berada di dekat mereka. Mungkin sedikit pula pencerdasan yang berada di sana. Bukan berarti jurusan kependidikan yang tidak berkaitan dengan politik tidak boleh belajar tentang politik kan?
Pekerjaan rumah yang besar bagi lembaga kemahasiswaan untuk melakukan pencerdasan terhadap mahasiswa. Bukan hanya agen penyelenggara agenda atau program kerja. Karena TIK dari lembaga kemahasiswaan yang utama adalah merupakan peran strategis untuk mahasiswa apabila ada masalah dan mengadvikasinya.
Beberapa anak hadir menyita perhatianku. Diskusi kecil pun tercipta belum semuanya berbincang tentang hal yang penting memang. Masih terselip syahrini dan jambul angin puting beliungnya atau yang lain. Namun mengarahkan mereka ke isu kampus terkini dari mulai pemira hingga pemilihan yang terjadi di berbagai fakultas.
Jika bukan mereka biarkan saya yang memulai. Jika bukan mereka yang peka biarkan saya yang paham dam dan sadar keadaan dan memulai keadaan. Saya rela jadi minoritas. Minoritas yang tak terlihat namun membawa perubahan walau sedikit.minoritas yang tak terjamah jabatan maupun kesombongan.
Langit sore ini masih gerimis. Rintiknya makin deras dan menyelimuti kota semarang dengan kesejukan. Semoga hujan ini membawa berkah untuk kami . semoga kegelapan kami mendapat cahaya dan semoga kami berada pada golonganMu yang peka dan sadar untuk melakukan perbaikan di bumiMu ini.

Elegi Lembaga Mahasiswa


Lembaga mahasiswa seharusnya bukan hanya komositi politik dan kekuasaan. Sikap dari lembaga mahasiswa yang seharusnya membumi bagi mahasiswa sekaligus rekan strategis birokrasi dalam mengadakan kebijakan untuk mahasiswa. Namun yang terjadi kini, lembaga kemahasiswaan kehilangan peran itu.
Lembaga kemahasiswaan yang seharusnya dalam bersikap netral dan merupakan kesatuan dari berbagai golongan yang ada di suatu kampus kini memiliki peran lain. Peran sebagai organisasi politik yang kemudian melangenggakan kekuasaan satu golongan semata. Dan hal menjadi sebuah kejenuhan karena dapat mematikan kreativitas dan pergerakan golongan yang lain.
Kampus merupakan komponen kehidupan yang seharusnya dapat menjadi cuplikan kecil dari kehidupan bermasyarakat. Bukan hanya sekedar menimba ilmu dan kemudian bergelar sarjana. Namun lebih jauh kampus merupakan tempat strategis untuk menimba ilmu politik yang faktanya kini bukan lagi rahasia umum tentang hal yang diangkatnya.
Banyak hal yang terjadi di kehidupan kampus. Setahun sudah saya mengapdikan diri di lembaga kemahasiswaan yang kini akan saya tinggalkan. Namun yang saya dapat hanya sepercik pengetahuan tentang pembuatan proposal dan LPJ. Sangat di sayangkan ketika mahasiswa yang kemudian menanti hal yang lain dalam sebuah kontribusinya dalam lembaga kemahasiswaan hanya mendapatkan sebuah kekecewaan semata.
Bukan hanya dari diri saya. Namun banyak lagi yang kemudian membuat saya hanya sekedari tersenyum miris melihat poster dan baliho itu menempatkan janji manis dan harapan besar namun yang terjadi hasilnya 0.bagaimana mencerdaskan mahasiswa dengan pembelajaran politik yang benar saat sistem yang ada mengedepankan diri untuk mendapatkan kekuasaan? Apa arti demokrasi dan pemilihan ketika yang menang sudah dapat di lihat? Atau ini semua hanya legalitas semata yang nantinya berakhir dengan seperti yang ada?
Hingga yang jadi hasilnya adalah proses penambahan jumlah mahasiswa pragmatis ??

MENGEMBALIKAN KEJAYAAN MAHASISWA di MEDIA MASSA

Tulisan adalah bahasa jiwa penulisnya. Lebih jauh dari itu tulisan bukan hanya rangkaian kata yang terstruktur dan terangkai begitu saja. Namun tulisan adalah bagaimana penulis mengutarakan pemikirannya lewat kata. Begitu sekelumit kiasan yang tercipta dari workshop jurnalistik yang dilakukan oleh KAMMI Komisariat Unnes dengan mengangkat tema “mengangkat kejayaan mahasiswa di media massa”.
Workshop Jurnalistik mengundang narasumber luar biasa yaitu Dwi Purnawan (Blogger/Penulis) dan Rahmat (Penulis/Redaktur). Tanggal 18 Desember 2011 menjadi awal dari lahirnya penulis baru yang kemudian dapat meneruskan tonggak kepenulisan yang telah lama di bangun oleh generasi yang lalu.
Motivasi dan berbagai ilmu diberikan lewat cerita hingga contoh real yang terjadi di nyata. Bahwa penulis merupakan rangkaian kegiatan menulis yang menjadikan pengalaman dalam menulis adalah sebuah perjalanan. Penerangan tentang keberhasilan Rahmat dalam meniti karier hingga artikelnya dimuat di koran nasional merupakan sebuah pengalaman tak terlupakan. Bagaimana beliau menjadi sosok yang memotivasi banyak penulis pemula.
Mahasiswa yang tertarik dalam kepenulisan kemudian diajak melakukan simulasi pada bagian akhir dari pelatihan ini. menulis adalah merangkai fakta yang di lakukan dengan seni dan bumbu empati yang pas sehingga menghasilkan tulisan yang bukan hanya enak di baca namun memiliki isi di dalamnya.
Harapan besar dari panitia adalah membentuk dan memberikan motivasi pada penulis muda hingga bukan hanya sekedar bermimpi menjadi penulis namun terus belajar dan berlatih dalam menulis. Sehingga kemudian tulisannya di muat atau tidak bukan jadi ukuran kesuksesan. Karya bukan di nilai dari tepuk tangan pembaca,namun bagaimana menginspirasi pembacanya hingga adanya perubahan pada diri pembacanya walau tanpa pujian untuk penulisnya. (arma-fe)

Saturday, December 17, 2011

Editing ~





KAMMI dalam Hidupku.

Lebih dari arti gerakan . bergerak dengan cara dan dengan tekad yang berbeda membuatku berpikir dua kali untuk meninggalkan jalan ini. seperti yang lama ku uraikan dalam berbagai tulisan. Aku telah takluk. Takluk pada jalan yang terjal lagi berduri ini. jalan yang bahkan tak menjanjikan apapun namun aku tau ada hal yang tak mungkin ku dapatkan dari manapun.

Bentuk pembelajaran itu terurai begitu saja disini. Dimanapun aku melangkah ada saja hal baru yang siap ku nikati kebenaran-kebenaranNya yang tersaji dalam setiap kata yang ada di sekitar mereka. Hingga aku belajar banyak hal. termasuk mengeri keinginanku sendiri untuk lebih jeli dalam kehidupan. Mengenali hati dan kemudian menafsirkannya dengan tepat. Hal yang dulu ku ingin pelajari namun terasingkan karena tak mengerti.

Sampai saat ini aku masih disini. Mencoba mengisi kekosongan yang ku miliki dengan rintisan rintisan mimpi yang ku bangun. Tak ada yang pernah akan menolakku untuk melangkah jika memang itu telah menjadi tekadku.

Kini ketika sebagian dari diriku mendapatkan hati dalam banyak kenangan dan keinginan untuk memperbaiki diri lebih dari yang lainnya. Aku hanya ingin menjadi sosok yang tersenyum di akhirnya. Tak perduli dengan kata mereka . walau itu terkadang harus membuatku tak memiliki mimpi untukl kembali terbaring dan kemudian kembali kepadaNya.

Dan disanalah KAMMI berada..
Tempat tempat aku menimba dan memberi..
Tempat belajar dan mengajari..
Tempatku mengerti dan di mengerti
Tempat aku menemukan dan dipertemukan..
Kammi punya cerita di hidupku..
Yang menjalankan sendi sistematisku
dalam dakwah dan kehidupan..

begitulah KAMMI di hidupku..

sensasi KPU 2011 ~ ^^V

KOMITMEN MUSLIM DALAM HAROKAH ISLAMIYAH DALAM KONSEP IMAN

Awal dari pemikiran ini adalah dari kajian mingguan KAMMI kemarin sore tepatnya adalah Jumat , 16 Desember 2011 di samping Auditorium UNNES . namun akan lebih tepat ketika kembali memahami siklus pemikiran saya yang memang masih cenderung dalam tahapan pembelajaran. Jadi bila dalam penulisan ini ada kesalahan. Maka itu mohon di maklum, karena ini tak lebih dari pemikiran yang saya tuangkan dalam bentuk kata.

Jika seorang Anis Matta pernah berteori bahwa teori perubahan kita menempatkan dukungan kekuasaan itu setelah kita menyelesaikan secara relatif proses itu setelah rekonstruksi sosial budaya dalam tiga level :
1. Rekonstruksi pemikiran dan wawasan keislaman
2. Penggudangan stok kepemimpinan umat melalio tarbiyah dan kaderisasi
3. Mobilisasi massa memalui gerakan penetrasi sosial uang menyeluruh

Hal tersebut dapat terlihat jelas bahwa salah satu hal yang penting adalah adanya pemahaman dan kesadaran tentang artinya belajar dan mempelajari banyak hal. dalam hal ini kaitan lain yang ingin saya bangun adalah budaya menuangkan tulisan yang selama ini terlampau lama tenggelam diantara segudang aktivitas yang membelit kita.

Dalam pemikiran mengenai tema yang saya ambil adalah bahwa harokah islamiyah merupakan gerakan terstruktur yang harus memiliki pondasi yang kuat. Dapat kita ketahui bagaiamana keadaan umat Islam saat ini. bagaimana kekacauan dunia yang mulai tak terkendali hingga di ujung kebungkaman dan kecaman ketika palestina tak berdaya dalam gelak tawa siksaan yahudi.

Namun umat yang lain sibuk dengan dunia mereka sendiri yang enggan ikut berpartisipasi bahkan doapun tak terurai untuk mereka. Dan itu yang kemudian harus ditata. Dalam tataran diri tema yang saya angkat diatas memiliki tahapan dalam pembangunannya. Dalam awalan yaitu memang penegakan Islam yang seutuhnya dalam diri seorang muslim.

Dari mulai niat hingga apa yang dia lakukan adalah karena Allah. Awal dan akhir hidup hanya untuk Allah. Alasan mengapa dia berada di jalan inipun karena Allah bukan karena makhluk lain. Jikalaupun itu karena mahluknya selayaknya itu bukanlah faktor utama yang kan membuatnya bertahan, karena kefanaan sebantar atau lama kelak akan hilang.

Adanya konsepsi akhlak yang dalam kajian kemarin di uraikan begitu memikat pesertanya. Bagaimana pembicara mengutarakan lebih jelas bahwa akhlak yang dipersepsikan Islam adalah mengarahkan agar manusia itu baik. Dan kebaikan iru akan menjadi perhiasan diri setiap muslim. Kemauan dan kesadaran yang baik akan mengantarkan muslim kejalan Allah yang baik pula. Dan disanalah harokah Islamiyah itu bersemi. Dalam diri muslim yang mempersiapkan diri dan masyarakat menuju kejayaan Islam yang sesungguhnya kelak. Dan kita harus terus yakin atas hal itu.

Lebih jauh dalam konsep iman. Adalah bagaimana seorang muslim dalam komitmennya atau perjanjiannya dengan diri sendiri tentang landasan keimanannya pada Allah hal itu bukanlah hal yang berat, dengan landasan At Taubah ayat 41 misalnya tak ada alasan mundur apapun rintangan dan hambatan di depan kita.

Dengan konsep iman pula. Keyakinan tentang Syumulnya Islam akan mengantarkan kita pada sebuah masa perjuangan yang tak akan mengenal kata akhir dan titik . karena masa kejayaan Islam akan ada. Jikalau bukan saat ini, maka anak dan cucu kita yang akan menikmatinya. Jadi tak ada yang sia sia atas jalan yang terjal ini.

Begitulah sekilas bagaimana pikiran saya berkelana karena madrasah klasikal KAMMI dengan temanya yang tak kalah luar biasa. Dengan jumlah peserta yang luar biasa jika diandingkan dengan tempat menimba ilmu yang lain. Ilmu ini yang orientasinya jelas menuju Allah dan keridhoannya adalah begitu indah untuk selalu dinikmati.. 

KETAKUTAN DAN KEKALUTAN

Sepert biasa, ketakutanku terbukti benar. Dan seperti biasa juga, aku hanya berada di sudut ruangan melihat mereka ber eforia dengan kemenangan kemeriahan yang mereka katakan ‘demokrasi’. Demokrasi apanya? Saat mahasiswa itu hanya begitu saja memilih. Atau seketika semua berjalan lancar. Sangat lancar hingga mati rasa ketika tak ada hal yang membuat segalanya berwarna.

Ingin sebentar melibatkan hal lain dibalik yang ku bayangkan. Menyelinap diantara kepingan hari yang kunanti atau ku balikan segera. Sedemikian kesibukan kosong ini membuatku kembali terkapar untuk kesekian kalinya.

Kali ini ibu tak tega, kedatangannya dengan semburat kegelisahan itu membuatku tak enak hati untuk sekedar berkata ingin menyerah. Obat-obat itu kini jadi teman setia yang menyakitkan setiap kedekatannya.
Namun apa yang ku punya untuk menolak. Penolakanku hanya berakhir di rumah sakit. Bah.. tak lagi mau aku bertemu dokter GJ itu.

Dan mau tak mau obat itu kini mengikutiku bagaipenjara yang menjauhkanku dengan temanku yang lainnya. Tak boleh ada rujak. Tak boleh ada ice cream . tak boleh ini. tak boleh itu.. stop..kapan cukup aku memantau diri dengan kekangan tak terlihat seperti ini????

SEPI atau SEMU ???

Masih dengan keramaian eforia semu yang tak punya warna. Bohong ketika mereka bilang bahwa ini semua demokrasi saat mayoritas dan yang jadi pemenang itu telah di tetapkan dan kemudian telah dapat di tebak.
Bukan tak sejalan dengan sistem yang ada.
Namun keadaan yang BEGITU SUNYI ini.
Nampak begitu.. MENCURIGAKAN..
Takut.. MAHASISWA kini MATI RASA.

TERSENYUM

Seketika diantara diamku kembali mengembalikan diri menjadi beberapa waktu yang lalu adalah hal yang menyenangkan untuk di ceritakan.. seperti itu juga dengan ice cream.. yang siap sedia memberikan kesannya dalam setiap lelehannya..

Entah mengapa aku sangat menyukai ice cream. Lelehannya yang mengenalku ketika bercanda bersama teman atau pereda kesepian paling ampuh selepas buku dan musik pastinya. Dan teman yang paling mengerti saat sendiriian dan memang ingin sendiri. Disana ice cream berada.
Menyenangkan menantikan saat dimana kemudian mengijinkanku untuk berbagi seperti ini.

langkahku belum genap untuk terhenti dan membingkai senyumanku hingga di ujung waktu nanti. Ujung waktu? Kapan ya ujung waktuku? Bagaimana kelak ku lantunkan syukur ku di ujung waktuku ya??

Mungkin..
Kini adalah saat dimana aku mulai menikmati segalanya. Kebebasan dalam berpikir dan bertindak walau masih dalam lingkaran keadaan yang dapat di pertanggung jawabkan pastinya. Namun saat yang seperti ini kadang membuatku lagi sepi oleh keadaan yang dahulu ketika masih sendiri.

Kegiatan demi kegiatan seakan kadang mencekikku dalam pemerataan waktu yang tiada celah setiap minggunya. Bila tidak kabur seperti saat ini mungkin aku tak pulang kerumah. Padahal sesuai dengan perjanjianku dengan diriku sendiri. Rumah adalah agen hidup yang paling penting dan tak akan ku nomor duakan oleh apapun. Bahkan langkah untuk menuju manapun itu.

Meniti keadaan yang lebih membuatku mengiklaskan segalanya. Hal yang terjadi dari hari ke hari belum lagi yang lainnya. Membuatku harus sekian hari ke hari mengabadikan segalanya hanya dalam bentuk bingkai cerita lewat gambar saja. Namun mulai kini akan ku coba untuk yang lainnya.

Bersediakan aku mengambil celah untuk mengiklaskan yang esok pagi akan pergi dan beranjak dari kota perantauanku? Mengiklaskan untuk merajut sejarah yang akan membuat hidupny jauh lebih baik?

Keep smile arma.. hidup ini bukan hanya sekedar milik mu..
Ya..
Hidup yang ku miliki boleh sempit dan sebentar..
Namun ini adalah hidup yang akan ku jalani dan ku kenang atau dikenang nantinya. Semoga hidupku bermanfaat. Lebih panjang dari umurku.. mungkin saja.. siapa yang tahu???

‘ruang tamu, sudut kecilku’
Magelang, 10 desember 2011
-sekat-

BINGKAI SEJARAH ..

Beberapa waktu yang menyenangkan mampu menjadikan hari dan hari yang berganti ini bukan hanya sekedar berlalu. Namun mampu menyelipkan cerita dan sejarahnya merupakan sebuah keharusan. Begitu pula aku menganggap bahwa hidup ini adalah kumpulan ceremonial cerita yang menjadikan indah atau kurang indah adalah apa yang kita pikirkan dan rasakan. Hal itu semu dan terkadang tak jadi kenyataan.

Sedikit berjalan ke luar diri yang biasanya tak ingin di usik. Sedikit membuka diri pada perubahan fase dan kecenderungan untuk tak mau berbagi membutuhkan proses yang panjang. Begitu pula seharusnya aku menganggap semua adalah proses pencarian dalam sejarahku sendiri.

Hingga beberapa waktu yang lalu memutuskan sebuah pemikiran yang tak pernah terlukiskan. Beberapa tulisanku di folder hilang entah kemana. Mungkin terkena virus atau semacamnya. Belum sempat ku backup ke yang lainnya.ku harap itu tak terjadi lagi. Karena pemikiran itu terkadang terlintas dan pergi begitu saja.

Perjalanan dari dialog kampanye dialogis menyingkap beberapa foto yang mungkin nanti akan ku publikasikan. Beberapa diantaranya diambil tanpa sengaja. Yang lainnya adalah actionnya pada pendukung atau sang calon Presiden Mahasiswa UNNES.

Alhamdulillah ya..
Setahun yang lalu hingga saat ini. semua adalah kenikmatan tersendiri krtika harus mengulang kembali kisah di bulan desember ini. dan kemudian memutuskan beberapa fakta dan keputusan selepasnya. Kampanye dialogis menyimpan cerita tersendiri di berbagai kisah di setiap tempatnya.

Dari mulai perbedaan pemikiran di fakultas seni, keramaian fakultas mipa, hingga kemudian gedung C yang kritis, sampai akhienya beranjak ke pagi menuju ke PGSD Tegal.

Cerita bergulir sejak sore, tentunya termasuk pada bagaimana melihat Gebyar Seni dan Budaya yang diadakan di Lapangan FIS senagai progjanya BEMKM FE . dari mulai banyaknya ketidak passan disana hingga akhirnya harus kabur ke PKMU adalah keputusan yang mungkin salah untukku.

DUREN membahana disana. perasaanku sudah tak nyaman ketika kulitnya nangkring di bak sampah dan benarlah. Buah yang sedikt membuatu jaga jarak itu menguasai area PKMU yang katanya dibawa oleh Bang Wachyu . yang benar saja .. begituu tegaa.. 

Namun tak jadi soal ketika semuanya tergantikan dengan pengalaman yang tak terlupakan di perjalanan Kampanye Dialogis di PGSD Tegal. (arma-fe)

Terlepas dengan perjalanan ini berakhir dengan menyenangkan atau tidak namun cukup memberikan kesan adalah hal dapat dipastikan. Sejarah kali ini dimenjadi bingkisan KPU~BURT di tahun ini.

Seperti tlah menemuan kesinambungan dan menemukan feel menjadi BURT(badan urusan rumah tangga) yang ada di KPU 2011. Banyak hal yang menjadi keberlanjut kontribusi dan pencarianku atas sejarahku sendiri. Dan salah satunya adalah menjadi pendamping setia KPU dari tahun lalu.

Perjalanan ke PGSD kali ini penuh dengan cerita. Dari mulai pemberangkatan yang sedikit kacau dengan adanya penambahan 1 orang sehingga membuat Pak Wachyu yang tadinya rencananya ndak ikut malah menjadi garda terdepan yang berpengaruh di perjalanan ini. hingga cerita lucu dari hampir terserempet truk hingga kena tilang di kendal.

Namun itu tak sebanding dengan datang ke PGSD Tegal dan mampu tau lebih dekat dengan apa yang ada di sana. Kemudian mampu menjadi banyak pengalaman dan rasa serta keinginan untuk melakukan hal yang lebih untuk teman-teman seperjuangan disana. walau dengan kaca mata pemikiran yang berbeda.

Melihat kesempatan dan potensi yang ada. Ada banyak peluang yang harusnya mampu di advokasi lebih lanjut tentang masalah maupun keinginan mahasiswa. Dari perbincangan terlihat banyaknya antusias mahasiswa yang sebenarnya ingin pengetahuan yang lebih. Contohnya ketika ada yang menginginkan pengiriman express yang lebih cepat maupun adanya pamflet dan buletin yang mampu memancing dan menjadi wadah kreativitas mereka.

Banyak hal yang dapat diambil dari tempat itu yang membuat kita yang berada di sekaran bersyukur. Namun lebih jauh mampu mensyukurinya dengan mengadvokasi saudara kita yang ada di Tegal tersebut.

Perjalanan berakhir dengan sedikit cerita tentang tertangkapnya (wahh.. kayak tersangka) Pak Wachyu karena tidak memiliki SIM dan hal tersebut cukupmembuat panik. Hingga harus menghubungi mobil di belakang alias rombongannya Pak Didik. Cerita lain dari Gubernur BEMKM FE dari ketidak siapan maupun sakitnya hingga sedikit mabuk di mobil..

Cerita itu akan menjadi sejarah tersendiri. Terlukis indah ketika kembali ke Tegal maupun melewatinya. Tentang perjalanan, tentang kerumah Pak Iyan. Hingga sampai Pak Wahyu yang dipastikan sangat lelah dari malamnya masang baliho hingga seharian menyetir.

Namun akan selalu ada cerita diantara sejarah.. cerita yang akan membuat kita rindu..
Seperti setahun yang lalu tentang Pak Sodiq dan kenangannya. Atau Pak Adi Pras.. hingga Ungaran..
Namun sejarah tak akan terulang sama..
Tak akan pernah sama..

Magelang,
9 desember 2011
‘ruang tamu rumah putih’
20:36

MEWARNAI UNNES DENGAN PELANGI MAHASISWA.

Kembali mengulang masa lalu ketika pertemuan dan itu terjadi di bulan desember. Walau sedikit lebih cepat waktunya. Namun setiap sejarah memiliki cerita sendiri untuk kembali di kenang. Apapun dari sejarah tersebut. Entah itu baik atau sebuah hal yang berbeda persepsinya dengan apa yang kita inginkan.

‘Sedikit mengambil salah satu statement senior yang saya kagumi pernah berkata..

‘begitu saya tidak sepakat,ketika ada orang yang berkata mahasiswa saat ini itu apatis. Tidak,kawan ! mereka hanya berbeda dengan kita dan itu bukan berarti apatis’

seketika ada yang terlintas di pikiran saya bahwa itu adalah sebuah kebenaran yang mungkin saya setujui untuk saat ini. karena poros pemikiran seseorang itu kadang berubah, maka saya katakan saat ini. karena terkadang kita hanya bertumpu pada apa yang kita pikirkan. Kadang tidak terlints untuk berpikir dengan sudut pandang mereka.

Banyak diantara kita kadang lupa bahwa kita adalah individu yang spesial dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Banyak hal diantaranya yang tidak dapat di sebutkan satu per satu. Dengan kelebihan dan kekurangan tersebut kita harus dan mampu hidup bersampingan dan daling melengkapi.

Hal tersebut yang kadang dirasa berbeda ketika diri kita terlampau sulit untuk menerima perbedaan tersebut dengan alasan yang kadang tidak rasional. Ego dansifat yang ingin menang sendiri menjadikan kita lebih mementingkan pendapat kita.

Demikian pula jika kita mau melirik sedikit keluar jendela. Mereka bukannya apatis. Mereka hanya berbeda. Dan dengan itu mereka mengisi pos-pos lain yang nantinya akan menjadikan kesinambungan yang indah untuk UNNES pada khususnya.

Aktivis tidak selalu dapat di definisikan dengan mereka yang berada di lembaga kemahasiswaan. Mereka yang berada di UKM maupun tengah berkreasi di bidang musik misalnya, merekapun merupakan aktivis dalam bidangnya. Mereka yang nantinya mampu mengharumkan nama UNNES pada khususnya disini dengan mendali dan piala di bidang olehraga. Selain sebagai atlit merekapun adalah seorang aktivis.

Jadi mengapa harus merasa canggung pada perbedaan. Perbedaan yang mampu di lihat dengan kacamata yang tepat akan menghadirkan kesinambungan dan harmoni indah warna yang saat ini ada. Pelangi merupakan hal yang indah selepas hujan. Begitu pula UNNES kedepan,harmoni warna dan perbedaan yang ada di UNNES kan menjadikan UNNES kedepan menjadi Universitas Konservasi yang memiliki banyak potensi bukan hanya pada alamnya namun juga mahasiswa dan keselarasan potensinya. (arma-fe)

PEMIRA 2011 ~ RAMAI (RAMAH DAN DAMAI)

Dalam tataran universitas, UNNES mengalami banyak kemajuan dalam pembelajaran politik di kampus. Dapat dilihat dari banyaknya kajian politik maupun tentang budaya diskusi yang mulai dibangun untuk membangkitkan semangat dan kesadaran serta kekritisan mahasiswa. Hal itu menjadi salah satu tolak ukur adanya perkembangan yang terjadi dalam pembelajaran politik tersebut.

Dengan adanya semangat untuk terus diadakannya perkembangan tentang budaya pembelajaran dan politik kampus tersebut yang menjadi modal untuk terselenggaranya PEMIRA yang diselenggarakan pada tanggal 14 Desember 2011.

Untuk mendukung acara tersebut telah terselenggara,pengambilan nomor urut Calon Presiden Mahasiswa dan Calon Dewan Perwakilan mahasiswa yang terselenggara pada Kamis, 1 Desember 2011 , bertempat di gedung C7 lantai 3.Setelah melalui tahap sosialisasi dan kemudian verifikasi akhirnya terpilih 3 kandidat calon Presiden Mahasiswa periode 2012.

Tiga mahasiswa tersebut adalah Titis Firman Andiatno sebagai kandidat no 1 pada PEMIRA tahun ini. beliau adalah mahasiswa dari Fakultas Ekonomi. Sukari adalah kandidat mahasiswa yang juga berasal dari Fakultas Ekonomi. Hal ini menjadikan Fakultas yang baru berdiri 5 tahun yang lalu ini telah menyumbangkan mahasiswanya untuk mencalonkan diri pada pesta demokrasi di UNNES tahun ini.Kandidat berikutnya berasal dari Fakultas Ilmu Keolahragaan yaitu Dony Kusuma Ariwibawa yang membawa slogannya ‘One Heart’ sebagai kandidat no 3 pada PEMIRA tahun ini.

Dengan demikian 3 kandidat Presma siap berjuang untuk membawa mahasiswa UNNES pada umumnya dan BEMKM UNNES pada khususnya menjadi generasi yang tangguh dalam kehidupan. Dengan visi dan misi yang mereka usung , ketiganya akan difasilitasi oleh KPU untuk mengadakan kampanye yang diadakan bergantian di setiap fakultas. Begitu pula dengan PGSD Tegal dan PGSD Ngaliyan diselenggarakan kampanye dialogis tersebut pada Kamis –Jumat,8-9 Desember 2011.

Sebagai universitas yang tengah membentuk diri khususnya mahasiswa yang tengah belajar. Diharapkan mampu mengaplikasikan pembelajaran berpolitiknya mulai sejak dini. Untuk memupuk rasa pengetahuan dan partisipasi pada demokrasi yang tengah dipelajari pula di UNNES ini. sehingga nanti ketika terjun di masyarakat mampu mengaplikasikan pembelajarannya sebagi amasyarakat yang kritis dan mampu mengeluarkan pendapat dan pilihannya untuk perbaikan masyarakat. (arma-fe)

Wednesday, December 7, 2011

mata adalah jendela segalanya..


Mata adalah awal dari segalanya.
Begitu aku menggambarkan semuanya.

Mata yang membuat seorang pujangga dapat berkata jatuh cinta untuk pertama kalinya.mata yang membuat pujangga itu berbias gembira ketika melihat pujaannya.

Mata yang membuat kita tak menyukai seseorang karena tingkahnya yang tak pas pada pemikiran kita. karena pribadinya,karena tutr katanya atau sifatnya yang di pikiran kita itui tak seharusnya dilakukan olehnya

Mata yang membuat sebagian orang tak jadi berada di suatu tentap karena kotor dan kemudian berpaling ke yang lainnya.yang membuat kita kadang kehilangan celah tersembunyi untuk belajar tentang perbedaan.

Mata akan menjadi awal yang begitu mengesankan untuk segala sesuatunya.

Dan mata itu adalah jendela kita untuk mengerti sesuatu.. mengerti tentang berbagaihal. menyadari akan sesuatu yang salah. atau menyalahkan sesuatu yang mungkin kiranya adalah kebenaran yang tidak memiliki alasan. banyak hal yang kita tidak tahu. banyak hal yang dapat kita pelajari namun kita dalam sekejap telah menutup mata dan segala sesuatu karena perbedaan dan ketidak mengertian tentang pembelajaran itu sendiri.

Mata juga yang membuat kita menyukai sesuatu. Mata yang membuat bunda terbias air mata dan kemudian meneteskannya ketika mendekap kita untuk pertama kalinya. mata itu yang akan tertambat duka ketika kita menangis kesakita atau dilanda musibah, namun mata itu pula yang akan menangis haru karena kebahagiaan kita.

begitu berharganya arti mata. sebagaimana kita pantas untuk selalu menjaganya. mta lahir dan batin kita. mata yang kini anda gunakan untuk membaca tulisan ini atau mata hati saudara yang tengah menerka apa yang saya maksudkan dalam tulisan ini.

bukan apa-apa ketika anda mencoba untuk mengurai mimpi namun ada yang lain yang lebih berkuasa atas hidup anda saat ini. tak mengapa anda mencoba untuk pergi sejauh impian saudara namun ada orang tua yang senantiasa mendoakan dengan kesederhanaan mereka dan senyuman yang akan membuat anda terjaga dalam lail dan mengingat mereka.

sadarilah bahwa hidup ini memang sulit lagi mendaki, namun tak ada yang sia-sia.. jaga mata fisik dan batin anda. karena tak ada yang akan tau kapan anda pergi dan melintasi dunia ini walau dalam sekejap mata.
namun syukurilah hidup anda karena saya pastikan banyak diluar sana yang mengharapkan ada di posisi anda.

salam senyum dan semangat untuk anda.. :)

~arma setyo nugrahani~
7 desember 2011
c3 dan kehidupan...

Tuesday, December 6, 2011

tiikk tikkk tiikkk..


lengkap sudah ketika memandang hujan sore ini..
gemericik yang beradu dengan kesejukan yang mengantarkanku
pada genangan genangan hujan di setiap tikungan jalan
namun berada di singgasana kenyamanan
aku memilih untuk tetap diam
sejenak menikmati
bingkisan Sang Kuasa yang tengah menghiburku
dengan cara yang indah

dengan datangnya hujan di sore ini..
seakan mengajakku sekilas melengkapi hari dengan keimanan
diantara lantunan lagu nasyid
yang mengalun kencang di headset pink-ku
semuanya menyerukan kesemangatan yang tiada akhir
hingga tetes terakhir darah ini di raga milik Nya..

namun satu lagu mengalun..
menghadirkan sendi sendi ringan yang sengaja ku save hingga 3 lagu
yang berurutan walau lagu yang sama

lagu yang mengantarkanku tidur dulu.
lagu yang membuatku terpelanting lepas landas dari diriku
lagu yang membuatku menikam masa lalu
lagu yang indah dan melodinya yang menyentuh tanpa celah

ku benarkan letak headphone ku..
kembali tersenyum
diantara hujan dan semilir angin yang datang menyapaku..
terlukis banyak moment disana..

seperti video yang ku buat yang pertama kali..
saat foto itu tergambar lagi..
saat cerita itu terlukis dalam melodi nada lagu ini..

siluet yang tak pernah terlupa..
tentang perjuangannya..
tentang cerita membawa banyak kardus dari rumah hingga perantauan..
tentang perbincangan singkat di gedung rektorat..
tentang sms yang pernah ada..

lagu ini.. mengalunkan melodi senja yang mengalun manis..
berdasar hujan yang punya cerita..
di saat yang indah setahun yang lalu..
tentang ukhwah, tentang islam..
tentang cerita kami yang indah

lagu ini mulai berakhir..
selayaknya hujan yang berakhir dengan gerimis..
rintiknya mengiringi kepergian melodiku
lagu ini dan hujan punya cerita..
walau tak lagi satu keduanya..

dan hujan selalu punya cerita..
setahun yang lalu dan perbaikannya..

kini saat semuanya enggan beranjak..
aku melantunkan satu doa dalam hati,,
memejamkan mata dan berbisik dalam sunyi..
diantara hembusan angin senja..
dan diantara semilih bingkisan indahNya..

semoga ALLAH memberikan jalan yang terbaik..

'simfoni rintik hujan'
semarang, 6 desember 2011
gazebo fe..
12.33

backsound : sebiru hari ini.. edcoustic

Sunday, December 4, 2011

Jika dia tersenyum.. maka senyuman itu alasanku meninggalkannya..


Berbias malam dalam keheningan. Gemericik suara air menemaniku mengerjakan beberapa tugas yang tertunda. Baru kemarin saja rasanya menemui berbagai hal baru dan menarik di perbincangkan. Namun kini ada berbagai hal pula yang harus menjadi referensi pemikiran dan lain sebagainya. Aku harus tetap tersenyum. Harus begitu memang.
Hari ini terlibat dengan rangkaian cerita sejarah seseorang yang tak penah putus bahkan ketika dia berfikir. Berproses untuk menjadi lebih baik dan lebih bermanfaan dari yang sebalumnya. Dan dalam proses ini siapapun boleh berpendapat dan memiliki langkahnya. Hanya saja aku yang tak tau dimana sebenarnya diriku saat ini.
Proses panjang ini sedikit menekuk hatiku. Bukan berarti langkahku berhenti, hanya sejenak ingin memahami keadaan dan waktu yang ku miliki. Sejenak saja memiliki masa untuk menombang keluh dan gelisah yang selama ini ku pendam dalam canda gurau setiap saat dalam tawa. Yang selama ini ku abaikan karena ada hal yang harus terlebih dulu di persoalkan.
Sampai akhirnya titik ini datang. Dimana aku harus diam sejenak dan menoleh kebelakang. Diharusnya memilih dan menentukan jalan. Aku bukan boneka siappun. Itu yang ku tekankan pada diriku sendiri. Aku berdiri sendiri disini karena aku ingin bukan karena suruhan atau intervensi pihak lain walaupun ku tau maksudnya baik.
Dalam gemericik hujan yang datang kali ini. entah apa cerita yang kembali ku urai dalam hujan. Atau apa yang harus ku katakan jika aku tak ingin nemerima apa yang sudah di depan mata.
Langit tengah membaca hati...
Menempatkanku dalam siluet keadaan yang mengajariku untuk berucap kata yang bukan lagi baru.. ‘sabar dan iklas’ mungkin itu yang harus kembali di refresh..

Langkahku tak berhenti..
namun ku biarkan langit mengisi kekosongan waktu detik ini..
dengan hujan dan ketenangan keadaaan..

“pengaruh dan mempengaruhi’
PKMU lantai 1
Semarang,3 desember 2011
17.46