Thursday, December 23, 2010

MAHASISWA.. : ?



Sebagaimana alam ada dengan begitu sempurna dan seimbang. Mengapa kita tidak menirunya. Mengapa kita sibuk dengan berbagai aktualisasi diri yang kadang menjadi penyebab dan sumber dari segala kesombongan. Masihkah sadar kita bahwa alam sudah memberikan segala kebijakannya. Alam telah banyak memebrikan isyarat dan pembelajaran walau dalam bentuk yang tidak teraba dan terasa. Namun semua ada dan terselenggara di bumi ini. Kapan kita mencoba tersadar dan mau tahu akan apa yang terjadi disekitar kita. Mencoba untuk mau ikut serta dan sekedar ingin ikut berpartisipasi. Kita memang mahasiswa. Kita memang disini untuk belajar, namun apakah hanya gelar yang ingin kita dapatkan. Banyak pengetahuan tentang kehidupan yang layak dan patut untuk kita pelajari melebihi sededar secarik kertas S1 . karena sesungguhnya kehidupan lebih dari sekedar yang kita tahu , kawan. Kehidupan yang sesungguhnya melebihi dari apa yang kita bayanggkan.
Bukan menggurui bahkan bukan berarti saya sok eksis dengan berkata seperti ini. Tapi setidak ya saya tahu dan ingin berbagi pengetahuan dengan ini. Banyak hal yang bisa kita pelajari. Budaya politik, organisasi, tehnik lobby, dan segala macam kegiatan yang nantinya bisa jadi sebuah evaluasi diri dan bisa di aplikasikan ke arah kehidupan yang sesungguhnya.
Hal lain yang mengusik saya adalah sikap apastis yang sering kali saya lihat dan saya amati. Kawan.. ini bukan jamannya kita duduk diam dan menggerutu pada kebijakan pemerintah. Banyak hal bisa dipikirkan dan bisa kita selesaikan bila kita bergabung, bersatu pada barisan bersama banyak pihak untuk lebih mengetahui apa dan siapa yang sesungguhnya bertanggung jawab terhadap kejadian itu.
Ada banyak keinginan yang bisa tersalurkan kawan, akan ada pahlawan tanpa tanda jasa baru selain guru , yaitu kita.mahasiswa. kaum pemikir tanpa memikirkan apa rakyat tahu kalo mereka kita pikirkan. Apa rakyat bisa sekedar memahami apa demo itu yang sesungguhnya? Apa rakyat bisa sekedar menyambut baik aksi kami di jalan? Dapatkan masyaratkat mengerti kenapa kami demo dan inti masalah yang kami angkat, bukan hanya demo bikin macet, demo bikin kalut, dan demo itu mahasiswa, demo itu anarkis?
Paradigma yang perkembang di masyarakat tentunya pemiliki banyak aspek politik yang menungganginya. Terkadang kepentingan pilitik selalu dijadikan lahan untuk saling menjatuhkan maupun memblow-up seseorang. Bila ada hal lain yang kiranya tidak sesuai langsung ‘cut’ , tak bisa.. macam orde baru saja.
Ketika banyak paradigma di masyarakat. Kitalah pelanjutnya. Pilihan kita. Mau melanjutkan paradigma itu atau mengubahnya dengan paradigma baru yang sesungguhnya dan menjadikannya baik? Keputusan ada di tangan kita?
Dan pertanyaan mendasar dari semua itu..
Siapkah kita disebut agent of change?
Atau lebih kompleks, the creator OF change?

namamu

Wednesday, December 22, 2010

wejangan tuhan



Ada hari yang tak akan pernah terlupakan. Ada seorang perempuan datang dan membawa bahagia tersendiri. Perempuan itu tertatih saat meniti jalan yang terenggut oleh keraguannya. Seakan tak dapat melihat cahaya yang dulu ditujunya saat melangkah. Yang ada hanyalah bias bayang yang hingga kini ia tak bisa lagi melangkah tegap.
Senyum yang sempat ada diwajahnya pun terganti dengan kegalauan dan kabut kegelisahan yang begitu memilukan setiap pandangan kepadanya.
Hidup yang bahagia, kiranya hanyalah asa yang sukar ia wujudkan dalam ruang hati yang terdalam ia menangis tak tertahankan. Dalam diam ia menangis tak terketahui sebabnya. Kata bahagia jadi tabu untuk disebutkan.
Mungkinkah ada yang tahu atau sedikit saja bisa mengerti hatinya yang merintih dalam pekat yang teruraikan.
Mengenang masa yang dulu dilewatinya bukanlah hanya menambah luka di hatinya, kenangan yang tak mungkin di lupakannya , kenangan tang terulang di setiap kerlip bintang yang dipandangnya. Semua bagaikan khayal yang mencengkeramnya.
Kesendirian yang dirasakannya? Atau apakah tak berkawankah ia? Sesungguhnya tidak. Ia berada ditengah keramaian dan gempita kehidupan. Sungguh pada tempat dimabna ia bisa tertawa dan melepaskan segala hidup dengan kesenangan. Namun apa? Gemerlap itu semu. Kebahagiaan yang tak pernah ia miliki seutuhnya. Kebahagiaan yang kosong sebagai hiasan hidup yang akan lenyap sewaktu-waktu.
Perempuan itu kadang tersenyum. Senyum yang tak menampakkan apapun. Senyum hambar yang selalu diberikan pada setiap insan yang hadir dalam hidupnya. Insan yang sekedar singgah dan ikut meramaikan kebekuan hati yang dirasakannya. Insan yang seakan datang dan pergi semaunya. Meninggalkan berkas berkas hampa di hatinya.

Monday, December 20, 2010

lakon


Ada gelora di panggung itu
Pemainnya melakonkan apa yang diperintahkan
Topeng” berserakan memaparkan rupa yang tersamarkan
Bukan satu atau dua
Namun semua tanpak tak jelas
Keajaiban untuk menuntaskan cerita
Namun ribuan keping logam membungkamnya
Lari..
Bila kau tak mau tergilas habis oleh naskahnya
Karna
Akhienya sedang dirapatkan ..
Para dalangnya...

pemiluu


Yoooo...
Ku semarakkan kicaumu
Ku ramaikan gertak tudingmu
Dengan sedikit mau dan laparku
Yoooooooooooooo
Monolog tak usah dipikir
Gunakan duwitmu sir
Yang kan buatku kentir
Yoouuyauu..
Suaraku suaramu pilihanku
Ditelan duniamu
Ahh.. hidup faktanya semu
Ngaloe ngilir tak da ragu
Tapi tak siap dipukul palu
Dewa-dewi
Turunlah
Selamatkan negeriku
Yang ditelan cerita pilu
Oeee eooo aee eeoo..
Bulan hitam..
Langitnya tak bisa bicara..

उन्तुक pemerintah

Bodohmu atau keangkuhanku yang menang..hey nasip

Kujelajahi kota

Tak satupun terkuak aslinya

Ahh hidup ini sebentar kawan..

Antara bodoh dan angkuh saja..

Hanya dilapisi selapis tipiss kebencian..

Tak ada satupun mengerti ia taklukan oleh

kebodohan

keangkuhan

dan kebencian

diambang kehancuran..

Friday, December 17, 2010

satu untukku



Kutuai kuntum senyummu
Sejenak ingat dirimu
Sapa hangat
Canda tawa
Buat
Ku rindukanmu
Sejak dulu
Ku kenal dirimu
Kau adalah kepastian
Kau
Berarti untukku
Ingin bersamamu
Berbagi hati denganmu
Sekalipun sebentar
Ingin disampingmu
Meniti hatimu
Walau sesikit waktuku
Kau satu yang dihatiku..